Kisah Binte Biluhuta, Kuliner yang Bisa Mendamaikan 2 Kerajaan yang Berseteru Pada Abad ke-15

Kisah Binte Biluhuta, Kuliner yang Bisa Mendamaikan 2 Kerajaan yang Berseteru Pada Abad ke-15

Binte Biluhuta-Akun Instagram @cessystone-

Agar lebih istimewa, masyarakat Gorontalo kerap menambahkan ikan cakalang atau udang sebagai hiasan. Tak hanya memperindah hidangan, hiasan ini juga berguna untuk menambah kejutan rasa di setiap sajian Binte Biluhuta.

Sangking nikmatnya kuliner ini diabadikan ke dalam penggalan lirik lagu yang dinyanyikan Eddy Silitonga pada era 1980-an.

Penyanyi kelahiran Pematang Siantar itu melantunkan “Binte Biluhuta, diyaluo tou weo, binde biluhuta, bome to hulondalo,” yang berarti “Jagung yang ada diberi kuah, tidak ada di tempat lain, jagung yang diberi kuah, hanya ada di Gorontalo.”

Tak hanya itu, kelezatan Binte Biluhuta pun telah menggerakan pemerintah untuk menetapkannya sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia pada 2016.

BACA JUGA:Wajib Coba ! Nikmatnya Kuliner Sehat Kalangan Keraton Sanggau di Kalimantan Barat

Seperti membuat sup pada umumnya, membuat Binte Biluhuta juga tergolong mudah. Bahan-bahan dasar yang diperlukan adalah jagung, bawang merah, bawang putih, garam, kelapa parut, daun kemangi, potongan tomat, dan bawang goreng.

Mulailah dengan merebus air secukupnya dalam wadah hingga mencapai titik didih. Rebus jagung hingga lunak, lalu tambahkan irisan bawang merah, bawang putih, cabai yang telah diiris, serta garam. Terakhir, tambahkan ikan cakalang atau udang sebagai hiasan pembangkit selera makan

Bagaimana menurutmu, selain enak ternyata Binte Biluhuta berperan penting dalam sejarah kerajaan Gorontalo. Jadi, Jika kamu ke Gorontalo kamu wajib coba makanan yang satu ini.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: