Senator Bengkulu Dorong Pelestarian Karya Maestro Kain Basurek Jadi Galeri Budaya

Kunjungan Destita kerumah maestro kain basurek Bengkulu -foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Anggota DPD RI Dapil Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm, MSM, bersama sejumlah pihak terkait, melakukan kunjungan budaya ke kediaman alm. Acala Zamora atau yang akrab disapa Pak Mori, maestro kain Basurek Bengkulu.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan seniman Bengkulu, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Museum Bengkulu, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu.
Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan langkah awal untuk mendorong pelestarian karya-karya maestro kain Basurek, yang selama ini menjadi identitas budaya khas Bengkulu.
Diketahui, alm. Pak Mori merupakan tokoh penting dalam sejarah dan pengembangan motif kain Basurek, bahkan jauh sebelum kain ini ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.
Menurut Rommi Ruestam, perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu yang juga menjadi inisiator kegiatan ini, peninggalan Pak Mori adalah warisan berharga bagi daerah
"Semua properti peninggalan beliau adalah harta karun bagi Bengkulu, yang harus dijaga dan dilestarikan. Kami berharap bisa mewujudkan galeri khusus maestro Basurek yang tidak hanya menyimpan karya, tapi juga menjadi pusat edukasi budaya dan destinasi wisata baru," ujarnya.
BACA JUGA:PGRI Cabang Khusus SMA/SMK Bengkulu Sampaikan Tiga Aspirasi Penting ke Senator Bengkulu Destita
BACA JUGA:Perkuat Sinergi, DPRD Kaur dan Kejari Komitmen Bangun Kabupaten Lebih Baik
Destita Khairilisani yang hadir dalam kunjungan tersebut menyampaikan apresiasi atas karya dan dedikasi Pak Mori dalam melestarikan kain Basurek.
Ia menyebut, karya-karya beliau memiliki nilai budaya yang tinggi dan bisa menjadi sarana edukasi generasi muda Bengkulu.
"Banyak peninggalan di rumah beliau yang sebenarnya bisa kita jaga dan rawat bersama. Ini bukan hanya tentang batik, tapi tentang identitas budaya Bengkulu. Saya mendukung penuh jika ada inisiatif untuk membuat galeri atau museum khusus Basurek," ungkapnya
Dari kunjungan tersebut, diketahui bahwa alm. Pak Mori telah mengembangkan berbagai motif kain Basurek klasik, seperti motif kuwaw, pohon hayat, serta sejumlah motif lainnya yang menjadi ciri khas Bengkulu
Destita juga menekankan bahwa keberadaan lembaga dan institusi seni-budaya, seperti museum, BPK Wilayah VII, komunitas seniman, serta instansi pendidikan, perlu bersinergi dalam melestarikan warisan budaya tak benda seperti kain Basurek
"Kita harus memikirkan bagaimana pelestarian ini bisa menjadi gerakan bersama, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Harapannya, rumah almarhum bisa menjadi galeri dan pusat kreativitas seni yang akan menginspirasi generasi muda," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: