Masih Jarang Dikonsumsi, Manfaat Susu Kolostrum Sapi untuk Kesehatan

Masih Jarang Dikonsumsi, Manfaat Susu Kolostrum Sapi untuk Kesehatan

Kolostrum adalah cairan susu yang berasal dari kelenjar sapi, dan mamalia lainnya diawal kelahiran bayi, sebelum cairan susu yang asli keluar. -Pinterest -

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tak hanya pada manusia, kolostrum adalah cairan susu yang berasal dari kelenjar sapi, dan mamalia lainnya diawal kelahiran bayi, sebelum cairan susu yang asli keluar. 

Susu kolostrum memiliki warna kekuningan dan kental serta tersedia dalam 24 sampai 48 jam pertama diawal kelahiran, yang dapat memberikan berbagai nutrisi penting untuk sistem kekebalan tubuh. 

Namun, biasanya sebagian orang menganggap kolostrum sapi sebagai susu yang tidak layak untuk dikonsumsi karena ditakutkan akan berefek kesehatan.

Padahal, kolostrum sapi mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya yang dapat memberikan berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan. 

BACA JUGA:Cara Mudah Mengatasi Batuk Pada Anak, dr Zaidul Akbar Sarankan Rebus 2 Bahan Ini

Lantas, apa saja manfaat kolostrum sapi untuk kesehatan? Berikut informasi mengenai manfaat susu kolostrum sapi untuk kesehatan.

1. Meningkatkan Energi

Kolostrum memiliki manfaat untuk meningkatkan energi. Peningkatan penyerapan nutrisi, metabolisme yang diatur dengan baik, dan peningkatan daya tahan tubuh secara keseluruhan dapat meningkatkan energi dan vitalitas. 

Terdapat banyak laporan mengenai orang-orang yang mengonsumsi kolostrum, merasakan energi fisik yang semakin membaik ketika menggunakannya secara rutin.

2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Kolostrum memberikan banyak faktor yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, termasuk imunoglobulin A (IgA), imunoglobulin D (IgD), dan imunoglobulin E (IgE) yang dapat bertindak sebagai antiviral atau antivirus yang alami (1).

BACA JUGA:Ini Dia 7 Kebiasaan Buruk yang Dapat Melemahkan Tulang

3. Mempercepat Proses Penyembuhan

Susu kolostrum dapat mempercepat proses penyembuhan dan perbaikan jaringan. Oleh karena itu, atlet sering menggunakannya tidak hanya untuk membantu membangun massa otot tanpa lemak, tetapi juga membantu pemulihan setelah menjalani latihan berat dan cidera yang terkait dengan olahraga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: