Lomba Ketahanan Pangan Resmi Diluncurkan, 1.514 Desa di Bengkulu Perebutkan Hadiah Rp 2,25 M

Launching lomba ketahanan pangan SAHESADE Provinsi Bengkulu-foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Guna mendukung ketahanan pangan di Provinsi Bengkulu, Pemerintah Provinsi Bengkulu resmi meluncurkan lomba Ketahanan Pangan Satu Desa Satu Hektare (SADESAHE) yang dimulai di Desa Tangga Batu, Kabupaten Seluma, Senin (25/8/2025) di Kabupaten Seluma.
Dalam lomba ini, Pemprov Bengkulu telah menyiapkan total hadiah sebesar Rp2,25 miliar. Hadiah ini nantinya diperuntukan bagi desa yang berhasil menerapkan ketahanan pangan dan mampu swasembada pangan dari Bengkulu. Lomba SADESAHE ini luncurkan langsung oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan bersama dengan jajaran Forkompimda Provinsi Bengkulu.
Helmi Hasan mengatakan, lomba ketahanan pangan ini merupakan bentuk tindaklanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto terhadap program ketahanan pangan nasional.
Ia juga menyebut, Provinsi Bengkulu memiliki 1.514 desa/kelurahan. Terhadap desa/kelurahan tersebut dapat berpartisipasi dalam lomba ketahanan pangan ini.
"Minimal satu hektare di setiap desa atau kelurahan harus dimanfaatkan. Meski lahannya kecil, tetap akan dihitung berapa komoditas yang ditanam. Dari 1.514 desa/kelurahan di Bengkulu, tidak boleh ada yang absen," tegas Helmi.
BACA JUGA:Tak Punya PPKH, Warga Laporkan PT DDP ke Kejaksaan Tinggi, Tuntut Keadilan Lingkungan
Helmi juga mengungkapkan peluang sebagai pemenang ada di Pulau Engngano. Pasalnya, Pulau Enggano memiliki banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan. Namun apabila kesempatan itu tidak dipergunakan dengan baik, maka hadiah miliaran rupiah bisa direbut oleh desa lain yang ada di Bengkulu.
Tak hanya itu, dalam perlombaan ini pula Helmi menyampaikan bahwa nantinya akan disiapkan sarana pendukung seperti truk pengangkut dan gudang penyimpanan terhadap hasil pangan.
"Hal itu dilakukan agar program berjalan maksimal," sambung Helmi
Kedepan, tidak ada lagi impor jagung yang masuk ke Indonesia. Artinya, ketahanan pangan yang diolah masyarakat mampu mencukupi kebutuhan masyarakat itu sendiri.
"Harapan kita, tidak ada lagi impor jagung. Bengkulu bisa menjadi penyemangat bagi provinsi lain untuk melakukan hal yang sama," ujar Helmi.
Program ini juga mendapat dukungan dari Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Mardiyono, ia menegaskan bahwa kolaborasi pemerintah daerah dan kepolisian diharapkan mampu mendorong seluruh kabupaten/kota di Bengkulu menuju swasembada jagung.
Pada kesempatan yang sama, Pemprov Bengkulu turut menyerahkan bantuan kepada sejumlah kelompok tani. Bantuan tersebut meliputi handsprayer elektrik, rice milling mini, bibit buah alpukat, durian, jagung, serta pestisida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: