HONDA BANNER
BPBD

Gubernur Helmi Bantu Kepulangan PMI Asal Seluma yang Meninggal Dunia di Jepang

Gubernur Helmi Bantu Kepulangan PMI Asal Seluma yang Meninggal Dunia di Jepang

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan didampingi Bupati Seluma -foto: tri yulianti-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Gubernur Bengkulu akan membantu kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Seluma yang meninggal dunia di Jepang akibat mengidap penyakit Meningitis Tuberkulosis atau peradangan pada selaput otak dan saraf tulang belakang.

Jenazah Adelia Meysa (23) sempat tertahan di rumah sakit, setelah dirawat selama 7 hari di rumah sakit Seinan Medical Center Hospital Ibaraki pada 31 November, dan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 8 November 2025.

Dikatakan Gubernur Bengkulu, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Jepang untuk pemulangan jenazah Adelia tersebut.

"In sya Allah tidak ada kendala lagi, ini tinggal persoalan waktu saja. Ada persoalan kendala yang dan itu sudah di bantu pemerintahan," ujar Helmi Hasan, Selasa (11/11/2025).

BACA JUGA:Puluhan Ribu Bikers Akan Meriahkan Puncak Honda Bikers Day 2025 di Garut

BACA JUGA: Program SLP di Seluma Jadi Model Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila, Destita: Pendidikan Karakter Dimulai

Tidak hanya itu Pemerintah Provinsi Bengkulu nantinya juga akan memberikan bantuan ambulans dari bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu ke rumah duka serta akan menanggung biaya untuk takziah.

Saat ini sambung Helmi, proses pemulangan masih dalam tahap penyelesaian kelengkapan berkas administrasi prosedur serta koordinasi pembiayaan dengan pihak terkait.

"Sekarang proses pemulangan, keluarga diminta untuk bersabar dan pemerintah akan bertanggung jawab untuk memulangkan jenazah," pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu telah berkoordinasi dengan Kementerian P3MI dan KBRI TOKYO terkait biaya pemulangan yang semula Rp150 - Rp200 juta bisa ditekan menjadi Rp85 juta.

Saat ini bantuan dari donasi berhasil ini dikumpulkan kurang lebih Rp 35 juta, sehingga dari biaya tersebut Pemerintah pusat dan Pemprov Bengkulu memberikan bantuan dana sebesar Rp 50 juta.

Dengan kejadian ini, Gubernur Bengkulu akan bersurat ke Disnakertrans Provinsi Bengkulu untuk meminta pengawasan ketat terhadap para PMI asal Bengkulu.

Serta memberikan sanksi tegas bagi oknum-oknum yang melegalkan masyarakat Bengkulu untuk menjadi PMI dengan unprosedural. 

Diketahui Adelia Meysa berangkat ke jepang dengan menggunakan visa wisata dan bekerja di perusahaan di kota sakai perfektur Ibaraki Jepang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: