Bagaimana Hukum Tradisi Maaf-maafan Saat Idul Fitri, Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Bagaimana Hukum Tradisi Maaf-maafan Saat Idul Fitri, Ini Kata Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad jelaskan hukum tradisi maaf-maafan saat lebaran-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

"Tentang masalah minta maaf tidak mesti menunggu Idul Fitri," terang Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad mengungkapkan bahwa tradisi maaf-maafan merupakan bagian dari budaya Indonesia dalam menyambut hari raya Idul Fitri.

"Jadi mohon maaf lahir dan batin itu adalah tradisi kita," kata Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad menyatakan bahwa ia tidak menemukan tradisi maaf-maafan pada masyarakat Mesir atau Maroko.

"Saya tidak melihat orang Mesir, orang Maroko, enggak ada mereka minta maaf pada Idul Fitri," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Menurut Ustaz Abdul Somad, di negara-negara seperti Mesir atau Maroko, proses meminta maaf dilakukan secara langsung sesaat setelah seseorang melakukan kesalahan.

"Jadi kita tetap minta maaf ya langsung setelah kekhilafan, kesalahan langsung minta maaf," ungkap Ustaz Abdu Somad. 

Dengan demikian, dalam konteks tersebut, apakah tradisi meminta maaf selama Hari Raya Idul Fitri dianggap sebagai tindakan yang tidak tepat dan berdosa?

"Tapi tradisi itu baik bukan berarti salah, bid'ah, bukan," ujar Ustaz Abdul Somad.

BACA JUGA:Kapan Waktu Membayar Zakat Fitrah? Ustaz Abdul Somad Sebut Ada 2, Berikut Penjelasannya

BACA JUGA:Apakah Masbuk Harus Mengulang Takbir Bila Terlewatkan Saat Sholat Ied, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Menurut Ustaz Abdul Somad, tradisi memaafkan tetap memiliki nilai positif karena mendorong manusia untuk saling memaafkan, sehingga tidak dianggap sebagai pelanggaran dalam Islam.

Itulah penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang tradisi maaf-maafan yang dilaksanakan umat muslim di Indonesia saat lebaran. Semoga bermanfaat.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: