Batal atau Tidak Ya Ibu Hamil Muntah Saat Puasa?
Ibu hamil muntah saat puasa bisa terjadi karena pikiran terlalu penat dan tingkat stress menjadi lebih tinggi dari biasanya.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Ibu hamil muntah saat puasa bukanlah hal yang langka dan biasa terjadi, apalagi bila puasa dilakukan pada trimester yang rentan mengalami mual. Sebenarnya, Ibu hamil punya keistimewaan untuk tidak menjalankan ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan dan dapat digantikan pada saat sudah mampu atau dengan membayar fidyah. Tak ada paksaan untuk menjalani ibadah yang satu ini bila sedang hamil maupun menyusui.
Stop Puasa Bila Ibu hamil Mengalami Ini!
Salah satu syarat diperbolehkannya Ibu hamil menjalani ibadah puasa adalah kondisi kandungan yang sehat baik ibu maupun janinnya. Namun meski begitu, beberapa kondisi ini sebaiknya tidak diabaikan dan disarankan untuk membatalkan ibadah puasanya demi kesehatan kandungan ibu, dilansir melalui berbagai sumber:
BACA JUGA:Pilihan Motor Listrik Unggul dalam Fitur, Spek, dan Harga!
Mengalami Sakit Kepala Tak Tertahankan
Saat sedang berpuasa dan ibu hamil mengalami sakit kepala yang luar biasa meski sudah cukup beristirahat, maka sebaiknya Ibu membatalkan ibadah puasa tersebut untuk menghindari hal lain yang tidak diinginkan.
Mengalami Dehidrasi
Mengutip dari laman Baby Center, Ibu hamil rentan mengalami dehidrasi bila asupan air minum hariannya tidak diperhatikan dengan baik dan benar. Tanda dehidrasi pada ibu hamil yang berpuasa seperti: merasa sangat haus, jarang buang air kecil, dan air liur berwarna gelap. Dehidrasi yang dibiarkan akan berakibat fatal karena rentan juga mengalami Infeksi Saluran Kemih dan bahkan penyakit komplikasi lain yang membahayakan janin.
Berat Badan yang Terus Turun
Melansir dari laman Baby Center, bila saat ibu hamil berpuasa justru mengalami penurunan berat badan terus menerus bahkan hingga drastis, maka sebaiknya berhenti berpuasa dan konsultasikan hal ini pada dokter kandungan Ibu.
BACA JUGA:Helm Full Face Terbaik untuk Pengendara Motor
Mengalami Mimisan
Bila terjadi mimisan saat ibu hamil sedang berpuasa, maka sebaiknya Ibu hamil membatalkan puasa, terutama bila disertai dengan tanda berikut ini:
- Darah mimisan mengalir sangat banyak;
- Menjadi sangat pusing;
- Mengalami sesak napas; dan
- Wajah menjadi sangat pucat selama terjadi mimisan. Mimisan biasanya bukan merupakan tanda bahaya, namun bisa menjadi berbahaya bila dialami oleh ibu hamil yang sedang berpuasa. Hati-hati ya Bu!
Mengalami Mual hingga Muntah yang Parah
Mual dan muntah saat sedang hamil adalah hal yang wajar terjadi, namun menjadi tidak wajar bila saat sedang berpuasa ibu hamil mengalami mual dan muntah yang parah padahal sebelumnya masa morning sickness ini sudah berlalu. Segera konsumsi air putih atau makanan penuh gizi setelah ibu hamil muntah saat puasa dan bila perlu bisa langsung dikonsultasikan pada dokter.
Hukum Ibu Hamil muntah saat puasa
Meski disarankan untuk membatalkan puasanya, namun bagaimana ya hukum muntah saat puasa bagi Ibu hamil? Melansir dari laman Dalam Islam, salah satu yang membatalkan ibadah puasa adalah muntah dengan disengaja, sementara itu ibu hamil muntah saat puasa biasa terjadi terutama saat puasa dilakukan pada trimester awal karena adanya perubahan hormon. Meskipun begitu, dijelaskan bahwa ibu hamil muntah saat puasa tidaklah batal bila tidak disengaja, namun sebaiknya muntahan tersebut dikeluarkan saja dan tidak ditelan kembali karena hal inilah yang dapat membatalkan puasa. Ini tertuang dalam sebuah hadits seperti berikut:
BACA JUGA:Mau Tau Mobil Teririt di Indonesia? Ini Dia Pilihannya
Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barangsiapa yang muntah dengan tidak sengaja dalam keadaan berpuasa, maka tidak ada qadla’ baginya; dan barangsiapa yang muntah dengan sengaja, maka ia harus mengqadla (puasanya)” (HR. Abu Dawud no. 2380, At-Tirmidzi no. 720, Ibnu Majah no. 1676, dan Ahmad 2/498; ini adalah lafadh Abu Dawud.)
Hukum Ibu hamil muntah saat puasa juga dijelaskan secara detail oleh para ulama untuk mengetahui apakah puasa tersebut batal dan harus digantikan pada hari lain atau apakah hal ini termasuk tidak membatalkan puasa Ibu hamil. Mengutip dari laman Dalam Islam:
Diriwayatkan dari Malik rahimahullah, dikatakan bahwa:
“Barangsiapa yang muntah, dan muntahannya sampai di mulut kemudian ditelan lagi, maka dia tidak menggqadha puasa Ramadannya.”
Ibnu Qosim Mengatakan:
“Malik rahimahullah mengoreksinya dan berkata: “Kalau keluar ke tempat yang dapat dia muntahkan, namun ditelan lagi (ke lambungnya), maka dia harus mengqadha.”
Syekh Abul Qosim mengatakan, “Kalau ditelan setelah kelihatan di mulutnya, maka dia harus mengqadha. Kalau ditelannya sebelum sampai ke mulut, maka tidak ada akibat apa-apa.”
BACA JUGA:Mau Tau Mobil Teririt di Indonesia? Ini Dia Pilihannya
Sementara itu, dalam Kitab Al-Inshaf dikatakan:
“Kalau muntah telah keluar di mulutnya kemudian ditelannya, maka dia batal (puasanya). Hal itu ditegaskan oleh Imam Ahmad, meskipun (muntahan itu) sedikit. Karena memungkinkan baginya untuk dia jaga (agar tidak tertelan lagi).”
Dari semua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bila ibu hamil muntah saat puasa dan muntahannya sudah sampai ke mulut dan bisa dikeluarkan maka sebaiknya dikeluarkan saja karena tidak membatalkan puasa. Namun bila tak sengaja tertelan maka tidak apa-apa.
Penyebab Ibu Hamil Muntah Saat Puasa
Menjalani puasa dan kehamilan yang sehat adalah dambaan setiap orang karena dengan menjalankan ibadah yang benar, maka hati menjadi lebih tentram. Ibu hamil muntah saat puasa dapat disebabkan karena banyak hal, berikut ini beberapa penyebabnya, dilansir dari berbagai sumber:
Morning Sickness
Morning sickness adalah sebuah kondisi dimana Ibu mengalami mual dan muntah karena hormon kehamilan dan dapat terjadi di pagi, siang, bahkan malam hari. Ini biasa terjadi pada trimester awal kehamilan atau saat kehamilan berusia 2-3 bulan. Meski begitu, morning sickness pada satu ibu dan lainnya tidak dapat disamakan serta tergantung kondisi kehamilan sang Ibu. Ibu hamil muntah saat puasa bisa terjadi karena morning sickness yang terjadi pada trimester pertama kehamilan. Oleh karena itu, beberapa pakar menyebutkan, waktu yang lebih aman untuk ibu hamil berpuasa adalah pada trimester kedua.
BACA JUGA:Pilihan Mobil Manual untuk Wanita dan Pemula
Waspada Hiperemesis Gravidarum
Tak hanya morning sickness saja yang dapat membuat ibu hamil muntah saat puasa. Hiperemesis Gravidarum juga dapat membuat mual dan muntah dan sebaiknya pikirkan kembali bila ingin berpuasa. Melansir dari laman Healthline, Hiperemesis Gravidarum ditandai dengan rasa mual yang sangat tinggi hingga mengakibatkan Ibu hamil muntah lebih dari empat kali dalam sehari bahkan yang terparah dapat terjadi sepanjang hari. Hal ini dapat mengakibatkan sakit kepala, ibu hamil kehilangan berat badan, hingga beresiko dehidrasi. Bila ibu hamil muntah saat puasa dalam sehari lebih dari empat kali, ada baiknya untuk menunda puasa terlebih dahulu atau konsultasikan segera pada dokter.
Terlalu Sering Mengkonsumsi Makanan Mengandung Minyak
Saat berpuasa, Ibu hamil tidak disarankan untuk mengkonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung minyak. Mengutip pendapat Spesialis Gizi, dr.Diana Suganda M.Kes.,Sp.GK melalui laman Viva, sebaiknya hindari makanan yang digoreng dengan minyak terlalu banyak karena kandungan minyak yang banyak dapat menyebabkan ibu hamil muntah saat puasa atau merasa mual. Makanan yang mengandung banyak minyak juga akan lama dicerna oleh tubuh sehingga rasa mual saat berpuasa dapat terjadi.
BACA JUGA:Benarkah Tidur Saat Puasa Termasuk Ibadah, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Asam Lambung
Ibu hamil muntah saat puasa dapat dikarenakan karena asam lambung yang sedang naik atau tinggi. Asam lambung atau gerd dapat terjadi pada ibu hamil yang menginjak trimester kedua atau lebih. Ini biasa terjadi karena adanya perubahan hormon pada ibu hamil atau saat janin mulai membesar sehingga menekan lambung Ibu dan mengakibatkan mual dan muntah. Melansir dari laman Alodokter, beberapa hal berikut ini dapat mencegah timbulnya asam lambung:
- Makanlah dengan porsi kecil namun kenyang;
- Atur asupan air minum saat makan supaya tidak terlalu banyak;
- Kurangi mengkonsumsi makanan yang menyebabkan asam lambung naik;
- Makan dengan tidak tergesa-gesa sehingga dapat dikunyah dengan baik; dan
- Setelah makan jangan langsung berbaring.
- Bila asam lambung terasa semakin memburuk atau tak kunjung mereda, ada baiknya Ibu berkonsultasi langsung pada dokter untuk penanganan yang lebih tepat karena Ibu hamil tidak dianjurkan sembarangan dalam mengkonsumsi obat.
BACA JUGA:Ini Dia Deretan Mobil untuk Anak Muda yang Banyak Digandrungi!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: