Tips Jitu Memilih Sustainable Clothing Biar Makin Nyaman Dipakai
Wol memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik, dan bisa diwarnai tanpa menggunakan bahan kimia.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Di tengah kesadaran akan keberlanjutan, muncul tren sustainable clothing. sustainable clothing mengedepankan penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan proses produksi yang lebih bertanggung jawab. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya memilih sustainable clothing dan bagaimana hal ini dapat membantu kita berkontribusi dalam melindungi lingkungan.
BACA JUGA:Ditikam dari Belakang, Warga Kaur Bersimbah Darah, Pelaku Diburu
Pada era modern ini, kesadaran akan keberlanjutan semakin meningkat, dan begitu pula peran fashion dalam mewujudkannya. Dengan peningkatan jumlah pakaian yang dibuang ke tempat pembuangan sampah dan dampak negatif agro-kimia dalam produksi tanaman serat konvensional, sustainable clothing telah menjadi solusi untuk mengurangi beban lingkungan.
Materi yang digunakan dalam pakaian memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan tingkat keberlanjutannya. Dalam panduan ini, kami akan memperkenalkan beberapa bahan pakaian yang umum digunakan, seperti linen, nylon, polyester, rayon, cotton, wool, hemp, polyester daur ulang, silk, dan sutera.
Kami akan membahas karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing bahan, serta memberikan panduan bagi konsumen untuk memilih bahan pakaian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
BACA JUGA: Mau Tampil Feminim dan Romantis? Coba Gaya Busana Baju Ruffle
Linen
Salah satu bahan yang baik adalah linen. Linen adalah kain nabati yang terbuat dari rami, tumbuhan yang dapat ditanam di medan kasar yang tidak cocok untuk produksi makanan.Linen dapat dibudidayakan dan diproses tanpa menggunakan bahan kimia, meskipun produksi linen yang tanpa bahan kimia lebih umum ditemukan di Eropa. Selain itu, linen terlihat bagus ketika sedikit mengkerut, sehingga juga membantu menghemat energi yang digunakan untuk menyetrika.
Hemp atau Rami
Bahan seperti hemp atau rami adalah pilihan yang baik karena termasuk dalam tanaman yang berkelanjutan. Menumbuhkan tanaman rami membutuhkan sedikit air. Tanaman rami dengan daun lebarnya dapat menekan pertumbuhan gulma dan tanaman lainnya, dan akar tunggangnya memungkinkannya menyerap kelembapan dari dalam tanah.
Berbeda dengan kapas, hampir seluruh bagian tanaman rami dapat dimanfaatkan. Misalnya, biji rami dapat diolah menjadi minyak atau bahan makanan. Serat rami juga memiliki kekuatan tarik sekitar 8 kali lipat dan daya tahan sekitar 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan serat kapas.
BACA JUGA:Ini Dia Daftar Fashion Item Pria Yang Bikin Keren dan Wajib Dimiliki
Sutera atau Silk
Sutera adalah bahan yang relatif baik karena merupakan produk alami yang dihasilkan oleh ulat sutera, bukan melalui proses kimia sintetis. Namun, bagi mereka yang vegetarian atau vegan, proses produksi sutera tradisional melibatkan penyiksaan ulat sutera dengan melemparkannya ke dalam air mendidih setelah ulat tersebut selesai membuat kain sutera.Oleh karena itu, disarankan untuk mencari sutera vegan yang dibuat dari ulat sutera yang dikumpulkan setelah ulat tersebut meninggalkan kepompongnya.
Kapas atau Cotton
Kapas (cotton) dapat menjadi pilihan yang lebih baik jika memilih kapas organik. Meskipun kapas termasuk serat alami, produksi kapas konvensional menggunakan pestisida dalam jumlah yang sangat besar, yang merugikan dan bahkan membunuh banyak orang setiap tahunnya. Pertumbuhan kapas juga membutuhkan lahan pertanian yang luas serta penggunaan air yang signifikan, sebagian besar air tersebut biasanya dibutuhkan oleh penduduk setempat untuk menanam makanan mereka sendiri.
BACA JUGA:Agar Amalan Tak Habis Sia-sia, Ustadz Syafiq Riza Basalamah: Hentikan Kebiasaan Ini Mulai Sekarang
Selain itu, pengembangan kapas hasil rekayasa genetika juga menimbulkan masalah lingkungan yang lain. Di sisi lain, kapas organik memiliki dampak lingkungan yang lebih kecil karena tidak menggunakan bahan kimia seperti pemutih klorin dan pewarna sintetis, serta tidak menggunakan pestisida. Namun, kekurangan dari kapas organik adalah membutuhkan lebih banyak lahan karena hasil panennya cenderung lebih sedikit.
Wol
Untuk bahan seperti wol, pilihan yang lebih baik adalah menggunakan wol organik. Wol memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik, dan bisa diwarnai tanpa menggunakan bahan kimia. Namun, masalah utama dengan wol adalah emisi metana yang dihasilkan oleh domba melalui bersendawa dan gas serta kotorannya. Sekitar 50 persen jejak karbon dari wol berasal dari emisi yang dihasilkan oleh domba itu sendiri, dibandingkan dengan industri tekstil lainnya yang emisi karbonnya berasal dari proses produksi kain.
Jadi, penggunaan wol organik dapat menjadi pilihan yang lebih baik karena diproduksi menggunakan praktik pertanian berkelanjutan dan tidak melibatkan penggunaan zat kimia berbahaya seperti sheep dips.
BACA JUGA:Harta Riba Akan Berdampak Pada Kehidupan, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Rayon atau Viscose
Bahan seperti rayon atau viscose juga tidak dianjurkan. Meskipun bahan ini terlihat berkelanjutan karena berasal dari pulp kayu, namun proses pembuatannya melibatkan penggunaan bahan kimia berbahaya seperti caustic soda dan sulfuric acid. Selain itu, proses ini juga membutuhkan banyak air.
Bahan rayon yang diproduksi di China seringkali berasal dari Indonesia, di mana hutan hujan ditebangi untuk mendapatkan bambu yang digunakan dalam produksi tekstil. Jika kain rayon diproses secara mekanis tanpa bahan kimia, dampaknya akan lebih kecil, namun kain semacam itu sulit ditemukan dan biasanya lebih mahal.
Nylon
Bahan seperti nylon tidak dianjurkan karena mereka terbuat dari bahan-bahan petrokimia yang tidak dapat terurai. Proses produksi nylon menghasilkan gas rumah kaca yang sangat kuat, sementara pembuatan polyester membutuhkan banyak air untuk pendinginan, serta menggunakan pelumas yang dapat mencemari lingkungan. Kedua proses ini sangat menghabiskan energi.
BACA JUGA:Yuk, Jelajahi 25 Spot Mancing Terbaik di Indonesia
Polyester
Polyester, baik yang terbuat dari minyak bumi maupun yang didaur ulang, tidak dianjurkan karena jauh dari ramah lingkungan. Meskipun terdapat perkembangan dalam produksi polyester dari botol plastik daur ulang atau bahan daur ulang lainnya, tetap saja proses produksi polyester yang umum masih memerlukan banyak energi dan berdampak negatif pada lingkungan.
Itulah beberapa tips memilih Sustainable clothing yang bisa Anda jadikan acuan sebelum membeli pakaian baru. Langkah kecil Anda bisa membantu mengurangi limbah tekstil di dunia.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: