Di Luar Nalar! Sebuah Makam Tua di Tengah Jalan Purwokerto Tak Bisa Dipindah

Di Luar Nalar! Sebuah Makam Tua di Tengah Jalan Purwokerto Tak Bisa Dipindah

makam keramat yang terletak 200 meter dari timur alun-alun Purwokerto ini sudah berumur ratusan tahun.-Bengkulue Ekspress-Istimewa

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kota Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng), sama seperti daerah di Pulau Jawa lainnya yang terus berubah dan berkembang. Dari waktu ke waktu, kota ini juga selalu sibuk dengan ribuan orang yang lalu lalang.

Namun, hanya satu yang tak ada perubahan yakni sebuah bangunan berbentuk kotak persegi panjang di tengah simpang tiga jalan timur Alun-Alun Purwokerto. makam ini dikabarkan milik seorang tokoh sakti, makam keramat di tengah jalan.

Letak Makam Ragasemangsang ini berhimpitan langsung dengan kompleks Pendopo Bupati Banyumas, tepatnya di Kelurahan Sokanagara, Purwokerto Utara.

BACA JUGA:Rokok Murah Semakin Menjamur, Penerimaan Cukai Hasil Tembakau Malah Turun

Bentuk makam mengingatkan pada benteng-benteng kuno pada masa silam. Bangunan yang berukuran sedang, sekitar 2,5x1,5 meter bertinggi 1,8 meter itu berdiri kokoh di persimpangan jalan.

Makam ini memiliki pintu kecil berukuran 70 sentimeter dengan atap melengkung berada pada dinding bagian selatan. Di dinding barat dan timur terdapat semacam lubang intai. Bagian atap tertutup oleh cor yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda.

Bangunan ini menggunakan tembok batu bata tebal yang mengelilinginya seperti zaman dahulu. Makam ini memang selalu tertutup, tetapi bisa dimasuki melalui sebuah pintu kecil. Di dalamnya sering terdapat dupa dan taburan bunga mawar.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari ini 11 Mei 2023 Stagnan, Bertahan Rp1,072 Juta per Gram

Karto Suwito, warga sekitar menyebut bangunan tersebut adalah makam tua yang diduga milik Ragasemangsang. Dirinya menambahkan, makam yang terletak 200 meter dari timur alun-alun Purwokerto ini sudah berumur ratusan tahun.

Ia menyebut masyarakat sekitar tidak pernah berziarah ke makam tersebut. Malah katanya, peziarah dari luar daerah yang sering datang mengunjungi makam, seperti dari Tasikmalaya dan Surabaya.

“Kalau di sini dulu itu orang Tionghoa yang sering masuk ke dalam untuk sowan. Keistimewaan itu, tetapi untuk yang percaya. Meskipun jalan itu sibuk tetapi tidak pernah terjadi kecelakaan, jadi seolah-olah ada yang melindungi,” imbuhnya.

Sosok Ragasemangsang?

Asal pemberian nama Ragasemangsang diambil dari kata ‘raga’ dan ‘temangsang’ yang berarti tubuh yang tergantung. Walaupun tidak diketahui nama aslinya, tokoh ini diyakini adalah orang yang berpengaruh.

Terdapat beberapa versi di balik keberadaan makam ini. Walaupun memiliki beragam versi, tetapi semua cerita mengarah pada akhir yang sama, yakni kematian pria yang tragis tergantung di atas pohon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: