Sholat Tarawih Berapa Rakaat Sih?

Ilustrasi sholat tarawih-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
Hadits riwayat Aisyah menyatakan Rasulullah SAW mengerjakan sholat sebanyak 11 rakaat. Namun, Aisyah tidak secara tegas mengatakan bahwa 11 rakaat itu adalah sholat tarawih sebagai berikut.
كَيْفَ كَانَتْ صَلاَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى رَمَضَانَ، فَقَالَتْ: مَا كَانَ يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ، وَلاَ فِى غَيْرِهَا عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
Bagaimana sholat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan? Aisyah menjawab, 'Beliau tidak pernah menambah, baik di bulan Ramadhan atau selainnya dari sebelas rakaat.'
Aisyah tidak menegaskan bahwa sholat 11 rakaat yang dikerjakan Rasulullah SAW adalah sholat tarawih karena pada saat itu, belum ada istilah sholat tarawih, melainkan hanya sholat malam setelah Isya.
Istilah sholat tarawih baru berkembang ketika Umar bin Khattab berinisiatif menggelar sholat tersebut secara berjamaah di masjid, seperti tertuang dalam hadits riwayat Al-Bukhari berikut.
BACA JUGA:Niat Puasa Ramadan dan Waktunya yang Tepat
BACA JUGA:Sunnah Berbuka Puasa Ramadan Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدٍ الْقَارِيِّ أَنَّهُ قَالَ: خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَيْلَةً فِي رَمَضَانَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ مُتَفَرِّقُونَ يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ إِنِّي أَرَى لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَاءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ ثُمَّ عَزَمَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلاَةِ قَارِئِهِمْ قَالَ عُمَرُ نِعْمَ الْبِدْعَةُ هَذِهِ
Artinya: Dari Abdirrahman bin Abdil Qari', beliau berkata: 'Saya keluar bersama Sayyidina Umar bin Khattab radliyallahu 'anh ke masjid pada bulan Ramadhan. (Di dalam masjid) orang yang sholat tarawih berbeda-beda. Ada yang sholat sendiri-sendiri dan ada juga yang sholat berjamaah.'
Lalu Sayyidina Umar berkata: 'Saya punya pendapat andai mereka dikumpulkan dalam jamaah satu imam, niscaya itu lebih bagus.' Lalu beliau mengumpulkan mereka dengan seorang imam, yakni Ubay bin Ka'ab. Kemudian satu malam berikutnya, kami datang lagi ke masjid. Orang-orang sudah melaksanakan sholat tarawih dengan berjamaah di belakang satu imam. Umar berkata, 'Sebaik-baiknya bid'ah adalah ini (sholat tarawih dengan berjamaah).'
Pada saat Umar bin Khattab mengumpulkan jemaah dan menggelar sholat tarawih di masjid, jumlah rakaat yang dikerjakan sebanyak 20 rakaat. Hal ini tertuang dalam hadits riwayat Malik sebagai berikut.
عَنْ يَزِيدَ بْنِ رُومَانَ قَالَ: كَانَ النَّاسُ يَقُومُونَ فِي زَمَنِ عُمَرَرضي الله عنه فِي رَمَضَانَ بِثَلاَثٍ وَعِشْرِينَ رَكْعَةً
Artinya: Dari Yazid bin Ruman telah berkata, 'Manusia senantiasa melaksanakan sholat pada masa Umar radliyallahu 'anh di bulan Ramadhan sebanyak 23 rakaat (20 rakaat tarawih, disambung 3 rakaat witir).'
Dari sini, para ulama sepakat jika sholat tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat dengan salam setiap dua rakaat. Semoga mencerahkan.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: