Komitmen Senator Destita dan BPOM Bengkulu: Pemberdayaan Kelompok Rentan dan Peningkatan Keterampilan Masyarak
Penandatanganan dukungan unit layanan publik berbasis HAM-foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Senator DPD RI Dapil Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM, menggelar pertemuan bersama dengan Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu, Selasa (17/12/2024) di salah satu hotel di Bengkulu.
Pertemuan ini membahas berbagai rencana kolaborasi antara BPOM dan Komite III DPD RI, yang berfokus pada bidang kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Destita mengungkapkan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mendiskusikan berbagai program yang akan dijalankan bersama, salah satunya adalah program yang baru-baru ini mendapat penghargaan pelayanan publik prima dari Kemenpan RB untuk kelompok rentan pada tahun 2024.
Program ini akan dilanjutkan dengan pelayanan publik berbasis hak asasi manusia (P2HAM) pada tahun 2025.
BACA JUGA:Anggota DPD RI Destita Khairilisani Serukan Perhatian Untuk Guru Honorer
BACA JUGA:Paripurna Dewan Prov Bengkulu Bahas Reses, Tatib, Kode Etik, dan Raperda Penyandang Disabilitas
"Alhamdulillah, pada hari ini saya bertemu dengan mitra kami di Komite III DPD RI, yakni BPOM, yang juga berperan di bidang kesehatan. Kami mendiskusikan rencana-rencana kolaborasi program BPOM dan DPD RI, terutama di Komite III," ujar Senator Destita.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk menyasar komunitas-komunitas rentan, seperti ibu hamil, lansia, penyandang disabilitas, serta pemberdayaan masyarakat di desa.
Salah satu contoh konkrit yang dibahas adalah dukungan terhadap produksi sosis berbahan dasar ikan lele yang dikelola oleh Bumdes Kungkai Baru di Kabupaten Seluma.
Produk ini dinilai memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah stunting di daerah tersebut.
"Kami melihat banyak potensi di daerah, misalnya di Kabupaten Seluma, Bumdes memiliki produk sosis ikan yang sudah mendapat NIE dan apresiasi dari Kemenkes. Namun, produksi dan sosialisasinya masih perlu ditingkatkan," imbuhnya
Di Rejang Lebong, sambung Destita, ia melihat potensi untuk mengolah tomat menjadi saus agar tidak terbuang percuma.
Produk-produk seperti patut di perhitungkan agar menjadi produk ataupun makanan yang baik untuk di konsumsi oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: