BPOM Bengkulu Periksa Sampel Makanan Diduga Sebabkan Keracunan Pelajar di Lebong

Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram,-foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu mulai melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah sampel makanan yang diduga menjadi penyebab ratusan pelajar di Kabupaten Lebong mengalami gejala keracunan massal usai menyantap menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram, mengatakan pihaknya telah menerima beberapa sampel makanan dari Dinas Kesehatan Lebong. Sampel tersebut saat ini tengah diuji di laboratorium BPOM Bengkulu.
"Semua sampel sudah kami terima. Ada empat jenis makanan yang diuji, yakni bakso, mi tumis, sayur capcay, serta tahu dan tempe. Pengujian akan dilakukan secara lengkap, baik uji kimia maupun mikrobiologi,” ujar Yogi, Kamis (28/8/2025).
BACA JUGA:Diduga Jadi Penyebab Keracunan, Dapur MBG di Lebong Ditutup Sementara
BACA JUGA:Walikota Dedy Wahyudi Tuntut Kinerja Berorientasi Hasil dari Seluruh OPD Pemkot Bengkulu
Menurutnya, pemeriksaan laboratorium membutuhkan waktu sekitar empat hingga lima hari kerja. Dari hasil uji tersebut, akan diketahui apakah penyebab keracunan berasal dari bakteri, mikroba tertentu, maupun adanya kandungan zat berbahaya seperti logam berat, formalin, hingga boraks.
"Belum bisa dipastikan penyebabnya saat ini, karena kami masih menunggu hasil laboratorium. Data hasil pengujian nantinya akan disampaikan kepada pihak kepolisian, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong, serta Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu," jelas Yogi.
Ia menambahkan, sampel yang diperiksa berasal dari dapur penyedia program Makanan Bergizi Gratis (MBG), serta sebagian diambil dari makanan yang sempat dikonsumsi siswa di sekolah.
"Untuk hasilnya, itu kira-kira sekitar 4-5 hari kerja" tutup Yogi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: