Mie Instan atau Nasi, Mana yang Lebih Cepat Membuat Gemuk?

Mie Instan atau Nasi, Mana yang Lebih Cepat Membuat Gemuk?

Jika dikonsumsi berlebihan, mie instan bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung, dan masalah pada ginjal.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Memiliki berat badan ideal tentu menjadi dambaan setiap orang. Selain dari segi penampilan, memiliki berat badan ideal juga dapat menurunkan berbagai risiko penyakit. Namun, sudah tahukah Anda bagaimana cara menaikkan berat badan yang tepat? Pasalnya, cara menambah berat badan juga perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan.

Banyak orang yang secara tidak sadar menambah berat badannya dengan mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak secara berlebihan. Padahal, cara menggemukan badan ini dampaknya tidak baik untuk kesehatan tubuh.

BACA JUGA:Hadir di Bengkulu, All New Honda Beat Jadi Pilihan Utama Motor Saat Ini

Klaim bahwa mie instan bisa dijadikan sebagai pengganti nasi karena dianggap tidak terlalu mengenyangkan dan tidak membuat gemuk masih dipercaya sebagian orang. Bagaimana pendapatmu? Yuk, cari tahu faktanya melalui artikel ini.

Untuk menjawab makanan mana yang lebih baik untuk mencegah kenaikan berat badan, pertama-tama kita perlu mengetahui dulu jumlah kalori yang terdapat pada mie instan dan nasi. Pada 1 bungkus sajian mie instan atau setara 35–40 gram, terkandung sekitar 190–200 kalori. Sementara itu, jumlah kalori dalam nasi putih dengan porsi yang sama hanyalah sekitar 45–50 kalori.

BACA JUGA:Kapolres Mukomuko Pimpin Upacara Korp Raport: 35 Personel Terima Kenaikan Pangkat

Mie Instan vs Nasi
Dari perbandingan di atas, bisa disimpulkan bahwa jumlah kandungan kalori mie instan hampir 5 kali lipat lebih banyak daripada nasi. Karena jumlah kalorinya lebih tinggi, ini artinya mie instan bisa membuat tubuh lebih cepat gemuk dibandingkan nasi putih.

Jumlah kalori pada mie instan juga bisa bertambah, jika kamu menyajikannya dengan bahan lain, seperti sosis, kornet, atau keju. Begitu juga ketika kamu mengonsumsi nasi dengan mie instan sebagai lauk. Kalori yang masuk ke tubuh tentu akan menjadi lebih banyak.

BACA JUGA:Libur Sekolah SD-SMP di Kota Bengkulu Diperpanjang hingga 15 Juli

Kebiasaan menjadikan mie instan sebagai lauk pendamping makan nasi memang sudah lumrah bagi sebagian masyarakat Indonesia. Namun, ini tidak disarankan karena asupan kalori yang berlebihan bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Selain tinggi kalori, mie instan umumnya rendah akan nutrisi, seperti protein, vitamin, dan mineral. Jika dikonsumsi terlalu sering tanpa tambahan makanan sehat lainnya, mie instan bisa membuat tubuhmu kekurangan nutrisi.

Pentingnya Membatasi Konsumsi Mie Instan dan Nasi
Mie instan umumnya mengandung banyak karbohidrat, lemak, serta sodium atau MSG. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung, dan masalah pada ginjal.

BACA JUGA:Berikut Ini Panduan Cara Membuat Kue Kering untuk Penderita Diabetes

Nasi putih pun demikian. Menurut suatu riset, konsumsi nasi putih terlalu banyak bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena diabetes, terutama jika diikuti dengan pola makan tinggi gula dan kebiasaan jarang berolahrga.

Inilah alasan mengapa kamu perlu membatasi konsumsi keduanya dan tetap mengonsumsi makanan bernutrisi, seperti buah dan sayuran, kacang-kacangan, susu, ikan, telur, seafood, dan bi-bijian, agar asupan gizi yang masuk ke tubuh seimbang.

BACA JUGA:Manfaat Gula Merah Tidak Bisa Dianggap Remeh bagi Penderita Diabetes

Untuk mempermudah pemenuhan asupan gizi seimbang, kamu bisa menerapkan panduan piring makan setiap harinya. Jika dikonsumsi sesuai porsi yang aman dan dibarengi dengan pemenuhan gizi seimbang, mie instan dan nasi putih umumnya tidak akan berdampak bagi kesehatan.

Namun, jika kamu memiliki kebiasaan mengonsumsi mie instan atau sulit mengatur porsi nasi yang dimakan, terutama jika sudah membuat berat badanmu kerap naik, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter gizi. Nantinya dokter gizi akan membantumu mengubah pola makan menjadi lebih sehat.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: