Kenali Bahaya Penyakit Kolibasilosis pada Ayam Ternak, Ini Cara Mengatasinya

Kenali Bahaya Penyakit Kolibasilosis pada Ayam Ternak, Ini Cara Mengatasinya

penyakit kolibasilosis pada ayam dan cara mengatasinya-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

3. Diare

Diare merupakan gejala klinis yang umum terjadi pada kasus Colibacillosis, baik yang disebabkan oleh E. coli patogen jenis entero pathogenic E. coli (EPEC) maupun enterotoxigenic E. coli (ETEC).

Peradangan pada usus terjadi akibat bakteri E. coli menghasilkan toksin yang mampu merusak permukaan mukosa dan terjadi akumulasi cairan di usus sehingga muncul gejala yang nampak yakni diare. Infeksi E. coli pada usus ini pada umumnya dapat bertindak sebagai infeksi primer maupun sekunder.

Infeksi sekunder terjadi akibat bakteri E. coli ikut menyerang usus yang sebelumnya telah rusak akibat penyakit lain, misalnya koksidiosis atau cacingan. Pada infeksi sekunder, serangan E. coli ini akan memperberat efek dari penyakit primernya.

4. Salpingitis

Colibacillosis bentuk ini banyak ditemukan pada ayam petelur. Salpingitis merupakan peradangan pada saluran telur/oviduk. Salpingitis terjadi akibat berpindahnya sejumah besar bakteri E. coli dari kloaka ke oviduk atau berpindahnya E. coli melalui infeksi kantung udara (air sacculitis).

Infeksi ringan pada oviduk menyebabkan turunnya produksi telur pada ayam. Akan tetapi, jika proses radang pada oviduk tersebut berjalan secara terus-menerus dalam jangka waktu lama (kronis), maka dinding lapisan oviduk juga akan menipis dan di dalamnya terbentuk sumbatan.

Sumbatan tersebut bisa berupa cairan kental seperti nanah atau padatan keras seperti keju berbau busuk. Kadang-kadang, kejadian salpingitis tersebut disertai pula dengan radang pada selaput perut (peritonitis).

Ayam dengan kondisi demikian biasanya akan berhenti bertelur dan akan mati dalam waktu 6 bulan pasca infeksi. Sedangkan pada ayam yang bisa bertahan, jarang untuk dapat berproduksi kembali secara normal.

Pencegahan Colibacillosis :

Colibacillosis bisa ditularkan dari induk ke anak ayam secara vertikal. Oleh karena itu penting untuk melakukan seleksi DOC sebelum masuk kandang terutama yang menunjukkan gejala Colibacillosis yakni pusar basah, karena jika terus dipertahankan produktivitasnya tidak akan optimal dan berpotensi menularkan ke ayam lain

BACA JUGA:Tips Mudah Ternak Ayam Kampung, Ini 4 Tipe Kandang Terbaik

BACA JUGA:Tips Menetaskan Telur Ayam Secara Cepat

Penerapan biosecurity yang baik seperti rutin melakukan sanitasi kandang, baik saat kosong kandang mapupun saat berisi ayam. Penerapan biosecurity 3 zona, membatasi tamu, hewan lain masuk ke lingkungan kandang. Desinfeksi peralatan (tempat ransum, tempat minum, dll.) menggunakan Medisep.

Mencegah litter sebelum menjadi sangat kering dan berdebu dengan tidak memasang litter terlalu tebal (ketebalan litter cukup 8-12 cm saja).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: