Cara Membayar Utang Puasa Ramadhan yang Menahun, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Cara Membayar Utang Puasa Ramadhan yang Menahun, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat jelaskan cara mengganti hutang puasa ramadhan yang sudah menahun-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

Dalam pandangan Mazhab Hanafi, seseorang dapat memilih untuk melakukan qadha puasa atau membayar fidyah, tergantung pada kondisi dan keadaan masing-masing.

"Menurut Abu Hanifah kalau Anda ada utang puasa maka bisa mengqadha puasa dan tidak wajib membayar fidyah, qadha lebih utama daripada fidyah," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Dari dua pandangan tersebut, Ustaz Adi Hidayat memberikan kebebasan bagi mereka yang memiliki utang puasa untuk memilih apakah mereka ingin melaksanakan qadha (mengganti puasa yang terlewat) dan membayar fidyah, atau hanya melaksanakan qadha saja

"Kerjakan senyaman Anda sesuai dengan keyakinan Anda," kata Ustaz Adi Hidayat.

Jika seseorang merasa telah melewatkan banyak puasa Ramadhan di masa lalu, ada cara untuk membayar utang tersebut, yaitu dengan melakukan puasa qadha.

Puasa qadha Ramadhan adalah puasa pengganti atau pembayaran utang puasa yang tidak dilaksanakan oleh seseorang pada bulan Ramadhan. Puasa qadha diwajibkan bagi seluruh umat muslim yang telah mencapai usia baligh.

BACA JUGA:Bagaimana Syarat Sholat Jamak Saat Tengah Mudik? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Berikut Ini

BACA JUGA:Amalan Dianjurkan Rasul Saat Ramadhan, Ustaz Adi Hidayat: Langsung Dibangunkan Istana di Surga

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa setiap orang diperbolehkan untuk bermaksud melakukan puasa qadha untuk puasa yang tertinggal di masa lalu saat mereka memiliki waktu luang atau kesempatan. 

"Kata para ulama, dia boleh kemudian meniatkan qadha yang lampau di masa-masa senggangnya, ya kalau Anda merasa tak terhitung silahkan, anda punya waktu luang puas, puasa. Niatkan qadha," papar Ustaz Adi Hidayat.

Disebutkan oleh Ustaz Adi Hidayat bahwa waktu senggang yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan puasa qadha adalah pada hari Senin atau Kamis, saat banyak orang yang melaksanakan puasa sunnah.

"Orang lain puasa senin misalnya sunnah Anda niatkan qadha, orang lain misalnya puasa kamis sunnah anda niatkan qadha," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar seseorang yang merasa memiliki banyak hutang puasa di masa lalu sebaiknya tidak terlalu menghitung jumlahnya. Tujuannya adalah agar pelaksanaan puasa menjadi lebih ringan dan tidak memberikan beban yang berlebihan pada diri sendiri.

"Anda gak usah hitung, yang penting begitu masuk ke waktu-waktu sunnah kata ulama supaya ringan, niatkan qadha, niatkan qadha, niatkan qadha. Maka Allah tidak melihat berapa banyak Anda tunaikan Allah melihat kesungguhan yang kita lakukan di situ," demikian Ustaz Adi Hidayat.

BACA JUGA:Amalan Ramadhan yang Bisa Menyebabkan Seseorang Masuk Surga, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: