Tahukah Kamu, Ternyata Perempuan Punya 4 Siklus Musim Atau Fase Menstruasi

Tahukah Kamu,  Ternyata Perempuan Punya 4 Siklus Musim Atau Fase Menstruasi

Proses menstruasi terjadi karena adanya perkembangan folikel telur di ovarium yang dirangsang oleh hormon FSH.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tahukah kamu jika perempuan punya 4 siklus musim dalam hidupnya? Ya, dikenal sebagai fase menstruasi, tubuh perempuan menjalani 4 musim yaitu spring, summer, autumn, dan winter. Ketika memasuki fase menstruasi, perempuan akan merasakan banyak perubahan. Mulai dari perubahan fisik seperti payudara membesar hingga mengalami menstruasi secara alami dan menjadi pertanda bahwa fisiknya sudah matang atau dewasa.

Nah, tahapannya melalui perubahan hormon dan juga perubahan mood kamu. Penasaran mau tahu seperti apa fase menstruasi atau women phase dalam hidupmu? Berikut ini penjelasannya.

BACA JUGA: Ini Dia Manfaat Minum Air Kelapa bagi Kesehatan Tubuh

Fase menstruasi adalah kondisi saat perempuan memasuki masa pubertas yang ditandai dengan mens atau keluarnya darah dari miss V. Fase ini tidak hanya ditandai dengan keluarnya darah mens. Ada beberapa kondisi yang akan dialami perempuan sampai fase menstruasinya selesai tuntas.

menstruasi atau datang bulan terjadi karena adanya peluruhan dinding rahim disertai dengan pelepasan endometrium. Hal ini terjadi secara alami dan terus menerus terjadi sesuai dengan siklus bulanan. Sama halnya ketika bumi yang memiliki empat musim, menstruasi juga memiliki empat siklus yang akan terus berulang, yaitu musim semi (spring), musim panas (summer), musim gugur (autumn), dan musim dingin (winter). Siklus ini juga bisa mempengaruhi emosi, energi dan produktivitas setiap orang yang mengalaminya.

BACA JUGA:Inilah Sejarah Terciptanya Penanggalan Hijriah

Fase menstruasi pada perempuan
Fase menstruasi diibaratkan bumi yang mengalami empat musim dalam satu tahun. Menstruasi dalam tubuh perempuan juga mengalami empat fase dalam satu bulan, berikut penjelasannya:

1. Winter/fase pendarahan
Fase pendarahan adalah ketika endometrium mulai luruh yang terjadi sejak hari pertama siklus mens dan bisa berlangsung dalam 4 sampai 6 hari. Pada fase ini kamu akan mengalami gejala seperti sakit punggung, nyeri perut di bagian bawah karena kontraksi, pusing, perubahan emosi yang drastis dan lainnya.

2. Spring/fase folikuler
Selanjutnya ada fase folikular atau pra-ovulasi yang terjadi di hari pertama menstruasi sampai fase ovulasi. Ovarium memproduksi folikel dan pertumbuhannya akan membuat endometrium menjadi tebal dan terjadi pada hari ke-10 atau 28 dalam siklus menstruasi.

BACA JUGA: Ini Doa yang Dianjurkan saat Merasakan Sakit

3. Summer/fase ovulasi
Fase ovulasi terjadi ketika sel telur yang siap dibuahi dilepaskan dan menuju tuba falopi dan menempel di dinding rahim. Sel telur ini akan hidup selama 24 jam, jika tidak ada pembuahan maka sel telur akan mati.

4. Autumn/ fase luteal
Fase luteal yang terjadi setelah fase ovulasi saat folikel yang pecah akan mengeluarkan sel telur dan memicu perubahan hormon. Fase ini disebut dengan fase pramenstruasi yang memicu gejala mood swing.

BACA JUGA:Tahun Muda dibanderol Murah, Cek Harga Mobil Bekas Toyota Calya 2018

Ketika mengalami siklus menstruasi banyak perempuan mengalami penurunan mood yang cukup drastis dan penurunan kondisi fisik. Berikut ada beberapa tips supaya kamu bisa mengurangi gejala-gejala menstruasi di setiap musim!

1. Tips hadapi fase winter
Perempuan yang mengalami fase winter akan merasa energinya cepat habis dan berada di titik terendah. Itu sebabnya di hari-hari pertama haid, kamu sebaiknya banyak beristirahat. Nah, paling pas untuk melakukan self care saat berada di fase winter. Yes, you matter, jadi prioritaskan diri kamu di fase ini. Misalnya dengan melakukan tindakan self care, seperti:
Rebahan
Maskeran atau sekalian pergi ke salon untuk merawat diri
Pijat tubuh

BACA JUGA:Lebih Ganteng Dari Vios, Honda City GM6 Bekas Dibanderol Rp 180Jutaan

2. Tips hadapi fase spring
Setelah fase winter datanglah fase spring. Selama fase ini, hormon estradiol (estrogen) meningkat dan tingkat energi mulai kembali. Ini adalah waktu yang optimal melakukan hal-hal baru, karena spring juga mempunyai arti untuk menjalani masa yang baru. Ini adalah waktu produktif buat perempuan, jadi kamu bisa melakukan hal-hal ini:
Menyelesaikan proyek baru
Mengambil kursus atau webinar
Maksimalkan waktu olahraga di gym

BACA JUGA:5 Rekomendasi Destinasi Wisata Kebun Teh di Bandung, Pemandangannya Asri dan Udaranya Sejuk

3. Tips hadapi fase summer
Dalam fase summer, energi perempuan lebih ekspresif dan keluar. Kamu mungkin merasa lebih sosial, dan ini adalah waktu yang tepat untuk fokus pada hal-hal ini:
Menjalin komunikasi kembali dengan teman lama
Berakhir pekan dengan keluarga atau teman dekat
Bergabung dengan komunitas baru, seperti komunitas bersepeda atau pencinta anjing

4. Tips hadapi fase autumn
Perempuan mungkin merasa mood mereka naik turun saat fase autumn. Dalam fase ini kamu mungkin menjadi lebih sensitif dan lebih gelisah. Waktu musim ini memang dikenal juga sebagai waktu-waktu PMS dan kamu merasa energi lebih rendah. Namun, kamu bisa mengatasinya dengan melakukan:Self reflection, luangkan waktu sendiri untuk mendengarkan pikiran dan suasana hati kamu agar tidak melepaskannya dengan meledak-ledak.

Makan makanan bergizi, kamu mungkin merasa nafsu makan meningkat karena tubuh menyiapkan diri untuk menstruasi. Jangan terlalu kalap dan menyantap junk food, kamu bisa memilih makanan bernutrisi yang tetap lezat.

BACA JUGA:Wuling New Almaz RS Pro, Standar Baru SUV Turbo dengan Fitur Canggih

Hormon yang memengaruhi fase menstruasi
Dalam tubuh perempuan terdapat 4 jenis hormon yang berperan dalam fase menstruasi, yaitu hormon estrogen, progesteron, hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH).

Proses menstruasi terjadi karena adanya perkembangan folikel telur di ovarium yang dirangsang oleh hormon FSH. Telur yang matang akan mengeluarkan estrogen yang nantinya akan mempersiapkan sel telur untuk dibuahi.

Ketika sel telur tidak dibuahi dan kadar hormon estrogen meningkat, sekresi FSH akan tertekan dan mencegah perkembangan sel telur. Ovulasi akan terjadi ketika estrogen meningkat dan membuat LH ikut meningkat sehingga membuat folikel pecah dan melepaskan telur.

Folikel yang pecah atau corpus luteum akan berhenti memproduksi hormon progesteron, sehingga kadar estrogen dan progesteron turun. Kadar hormon yang rendah akan membuat endometrium luruh dan terjadilah menstruasi.

BACA JUGA:Tafsir Mimpi Minum Air Sampai Satu Galon Menurut Primbon Jawa

Gangguan pada fase menstruasi perempuan
Beberapa fase menstruasi mungkin tidak berjalan normal, hal ini umumnya menimbulkan gangguan atau penyakit. Berikut adalah beberapa gangguan saat fase menstruasi:

1. Amenorea merupakan gangguan menstruasi saat seorang perempuan tidak pernah mengalami haid hingga usia 16 tahun atau disebut amenorea primer. Sedangkan amenore sekunder adalah keadaan perempuan tidak mengalami haid dalam 3 bulan atau lebih.

2. Dismenorea adalah gejala ketika mengalami menstruasi, berupa kram perut yang berlangsung pada hari pertama dan kedua haid. Biasanya kram akan menyebar hingga punggung dengan gejala lain seperti mual, muntah dan sakit kepala.

BACA JUGA:Ini Dia Manfaat Kembang Telang Bagi Kesehatan Tubuh

3. Menorrhagia adalah kondisi darah yang keluar ketika haid berlebih dan melampaui jumlah yang sewajarnya. Gejala ini akan sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan haid berlangsung lebih lama dari biasanya.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: