Misteri Inunaki, Desa Gaib yang Berpindah-pindah

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kisah horor dan mistis memang hampir tersebar di seluruh daerah, bahkan di setiap negara memiliknya. Biasanya kisah horor lahir karena sebuah peristiwa dan fenomena yang dianggap tak wajar sehingga seringkali dikaitkan dengan gangguan dunia gaib.

Banyaknya kisah horor ini bermacam-macam, mulai dari kisah hantu, siluman, makhluk jadi-jadian hingga kerajaan atau bahkan desa para hantu. Seperti kisah urban legend mengenai desa Inunaki yang dijuluki desa hantu di Jepang.

BACA JUGA:Ternyata Make Up dan Skincare Sudah Dikenal Sejak Mesir Kuno!

Desa Inunaki memang sudah lama menjadi cerita masyarakat Jepang, terutama yang berkaitan dengan hantu, desa ini kerap kali dianggap sumber kegiatan para makhluk gaib tak kasat mata.

Selain itu, Desa tersebut dianggap misterius karena keberadaannya sering berpindah-pindah dan tak tentu. Konon, Desa Inunaki ini jauh dari kehidupan manusia dan cenderung terisolasi.

BACA JUGA:Wow! Mobil Militer Pindad Maung Sudah Bebas Dimiliki Masyarakat Sipil

Selain terisolasi, Desa Inunaki dianggap desa yang bebas nilai manusia dan sumber malapetaka bagi manusia yang berkunjung ke sana, karena di sana adalah lokasi mematikan nan kejam dan bisa warga Inunaki bisa membunuh manusia kapan saja.

Oleh karena itu, Desa Inunaki juga dianggap sebagai desa kematian. Namun, meski kisah ini populer akan tetapi hingga saat ini tidak jelas di mana lokasi dan seperti apa bentuk desa gaib tersebut.

Sebagian masyarakat menganggap bahwa hal itu hanya dongen masyarakat kuno saja yang sengaja dibuat untuk menakut-nakuti orang lain.

BACA JUGA:Siapa Jodoh yang Cocok untuk Weton Jumat Kliwon?

Namun, pada versi lain menceritakan bahwa keberadaan Desa Inunaki ini memiliki pertanda. Biasanya, pada hutan atau pesisir pantai biasa menjadi lokasi desa ini dan ditandai dengan gelombang radiasi yang membuat rusak semua elektronik termasuk signal seluler. Jika pertanda itu terjadi, konon menandakan bahwa kita telah berpijak di teritorial Desa Inunaki. (**)

Sumber: