Setelah Ketahuan Curang, Begini Nasib 3 Peserta UTBK STNBT di Universitas Bengkulu
Peserta UTBK SNBT di Universitas Bengkulu yang ketahuan curang-(foto: istimewa)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Tertangkapnya tiga peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Bengkulu masih terus jadi perbincangan.
Bahkan, informasi berkembang, peserta yang ketahuan curang itu harus menelan kerugian mencapai Rp 20 juta dan diblacklist sebagai peserta UTBK.
Dari informasi yang berkembang menyebutkan terdapat salah satu oknum peserta mengaku telah membayar DP sebesar Rp 20 juta dari total uang yang disepakati sebesar Rp 300 juta untuk lulus masuk ke Fakultas Kedokteran.
Terkait informasi tersebut, Wakil Ketua PPID Unib, Dr Yar Johan MSi saat dikonfirmasi tak menampik informasi tersebut, bahwa peserta yang ketahuan curang akan dikeluarkan dan di-blacklist sebagai peserta ujian.
BACA JUGA:Bantah Korupsi, Rektor Unihaz akan Lapor Dosennya ke Aparat Penegak Hukum
BACA JUGA:Antisipasi Kecurangan UTBK-SNBT, Rektor Unib Minta Pengawas Lakukan Ini
Yar Johan juga mengatakan peserta yang melakukan tindakan curang itu bukan joki, melainkan peserta UTBK yang sengaja datang dan mengikuti UTBK di Unib.
Dari keterangan pelaku, peserta bukanlah orang Bengkulu melainkan datang dari pulau Jawa, dan satu dari tiga peserta yang ketahuan curang datang ke Bengkulu langsung didampingi orang tuanya.
“Menurut pengakuannya, satu dari tiga peserta sudah bayar DP 20 juta dari total yang disepakati 300 juta, setelah bisa lulus ke prodi kedokteran, barulah sisanya dibayar,” ujar Yar Johan.
Karena persoalan ini sudah diserahkan ke pihak aparat, ia berharap agar persoalan ini dapat ditindaklanjuti dan diusut.
BACA JUGA:Nekat! Mau Lulus Jalur Curang, 3 Calon Mahasiswa Tes PTN Tertangkap Bawa Kunci Jawaban
Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Kota Bengkulu, AKP Sampson Sosa Hutapea SIK membenarkan adanya tiga orang calon mahasiswa yang dibawa ke Polresta Bengkulu, ia juga menegaskan jika tiga calon mahasiswa tersebut bukan joki/calo melainkan korban
“Terduga pelaku yang dibawa ke Polresta bukan joki, tetapi korban karena ditipu oleh yang menawarkan jasa tersebut. Mereka bertiga memang peserta tes masuk PTN,” jelas Kasat Reskrim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: