Air Dohot Diburu Wisatawan Lokal hingga Malaysia di Pulau Penyengat
ari dohot diburu wisatawan--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Sejumlah wisatawan lokal hingga mancanegara seperti dari Malaysia berburu minuman Air Dohot saat berkunjung menikmati libur Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi di Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Owner Air Dohot Hamzah, Raja Aisyah Mutia Zafira mengatakan, jumlah pengunjung di Pulau Penyengat membeludak bahkan diprediksi mencapai 2.000 lebih orang dalam dua hari terakhir.
"Alhamdulillah, sangat bersyukur karena banyak pengunjung antusias membeli Air Dohot. Mereka datang dari Tanjungpinang, Batam, serta Malaysia," kata wanita yang akrab disapa Fira kepada ANTARA, Selasa.
Fira menyebut selama H+2 sampai H+3 Lebaran tahun ini, ia dibantu suaminya Triyono mampu menjual Air Dohot yang sudah dalam bentuk kemasan tersebut sebanyak 350 bungkus.
BACA JUGA:Cuaca Tambah Panas! BMKG Warning Hari Ini Sinar UV Ekstrem
BACA JUGA:Ariel Noah Ternyata Pemilik Pertama BMW R 18 di Indonesia
Dari hasil penjualan itu, ia memperoleh omset sekitar Rp5 juta, dengan harga jual Air Dohot kemasan 250 mililiter sebesar Rp13 ribu per bungkus, sedang kemasan 500 mililiter sebesar Rp18 ribu per bungkus.
"Hari ini (H+4 Lebaran), kami menyiapkan 80 bungkus Air Dohot, sebab jumlah pengunjung mulai berkurang. Selain dijual sendiri, sebagian dititip kepada para pelaku UMKM kuliner di Pulau Penyengat," ujarnya.
Salah seorang warga Malaysia, Shazwan, mengaku tertarik membeli Air Dohot karena penasaran dengan cita rasanya, apalagi dari segi nama merek dan kemasan terbilang sangat unik.
Awalnya Shazwan hanya membeli satu bungkus Air Dohot kemasan 250 mililiter, tapi setelah mencoba meminumnya, ia langsung ketagihan dan kembali membeli dua bungkus Air Dohot kemasan 500 mililiter.
"Manis dan segar. Cocok di lidah orang Melayu, terlebih dalam kondisi cuaca terik seperti ini," ucapnya.
Shazwan bersama sejumlah warga Malaysia lainnya sengaja datang ke Pulau Penyengat untuk berlibur sekaligus mengunjungi kerabat pada momentum hari raya Idul Fitri tahun ini setelah beberapa tahun terkendala akibat pandemi COVID-19.
Sebagai negara serumpun di ASEAN, memang banyak warga negara tetangga itu yang masih berkerabat dengan masyarakat, khususnya di Kota Tanjungpinang.
"Pulau Penyengat dengan wisata sejarah dan religinya, sangat terkenal di Malaysia, sehingga banyak yang mau datang ke sini untuk berlibur maupun belajar sejarah masa lampau," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: antara