Rayakan Hari Bumi, AJI Bengkulu Gelar Bedah Buku Otobiografi Perempuan Pelestari Hutan Larangan
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, bersama penulis Otobiografi Perempuan Pelestari Hutan Larangan dan jurnalis-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Merayakan Hari Bumi 2023, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bengkulu bersama Koperasi Perempuan Pelestari Hutan dan Lembaga Kajian, Advokasi dan Edukasi (LivE) menggelar diskusi/bedah buku Membangun Jalan Perubahan: Kumpulan Otobiografi Perempuan Pelestari Hutan Larangan.
Kegiatan ini menghadirkan 3 dari 20 orang penulis buku tersebut, yakni Rita Wati (Ketua Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan Maju Bersama), Wahyuni Saputri (Ketua Komunitas Perempuan Pelestari Situs Warisan Dunia) dan Rika Nofrianti (Ketua Koperasi Perempuan Pelestari Hutan).
Diungkapkan Ketua AJI Bengkulu, Yunike Karolina, secara umum, isi buku Membangun Jalan Perubahan: Kumpulan Otobiografi Perempuan Pelestari Hutan Larangan terdiri dari dua bagian. Bagian pertama menceritakan latar belakang, pengetahuan, pengalaman dan agensi para penulis dalam memperjuangkan keterlibatan perempuan dalam pelestarian hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang berstatus ASEAN Heritage Parks dan bagian dari World Heritage Park (Situs Warisan Dunia).
Sedangkan pada bagian kedua, menceritakan langkah para penulis mendirikan Koperasi Perempuan Pelestari Hutan untuk memperkuat upaya memperjuangkan keterlibatan perempuan dalam pelestarian hutan TNKS. Patut diapresiasi, Koperasi Perempuan Pelestari Hutan merupakan koperasi perempuan di sektor kehutanan pertama di Indonesia.
BACA JUGA:Kanopi Dorong Pemerintah Manfaatkan Potensi Energi Terbarukan di Provinsi Bengkulu
"Untuk mengapresiasi inisiatif dan kerja keras para penulis. Mereka merupakan pelopor untuk perempuan desa yang memperjuangkan upaya pelestarian hutan dan lingkungan hidup dalam menulis buku otobiografi. Biasanya, cerita tentang perempuan pejuang pelestarian hutan dan lingkungan hidup ditulis oleh jurnalis atau penulis dari luar," Yunike Karolina, Selasa, (18/4/203).
Lanjutnya, kegiatan diskusi Membangun Jalan Perubahan: Kumpulan Otobiografi Perempuan Pelestari Hutan Larangan ini melibatkan para jurnalis.
Menurut Yunike, kehadiran jurnalis dalam kegiatan ini sebagai bentuk dukungan serta apresiasi para jurnalis terhadap buku tersebut.
“Dengan harapan para jurnalis bersedia mengapresiasi para penulis dalam bentuk pemberitaan, sehingga bisa menjadi inspirasi. Sejauh ini sudah diperoleh informasi ada 24 orang perempuan di Provinsi Bengkulu yang memperjuangkan keterlibatan perempuan dalam upaya pelestarian hutan juga akan menulis buku otobiografi,” ujarnya.
BACA JUGA:Nasib Perusahaan Tambang Batubara di Kawasan TWA Seblat Tunggu Ombudsman
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang hadir dalam kegiatan bedah buku ini mengatakan, pendekatan sosial kemasyarakatan memang menjadi hal yang penting untuk saat ini.
Terlebih, buku yang hadir saat ini merupakan hasil karya dari perempuan -perempuan tangguh dari Provinsi Bengkulu.
Namun menurut Rohidin, buku tersebut akan lebih bagus apabila dikemas lebih menarik. Pasalnya minat baca masyarakat saat ini masih rendah, padahal keinginan Tahuan mereka akan buku ini sangat tinggi.
"Saya sangat mengapresiasi dan menyambut baik buku ini. Karena baik dari isi buku ini, menggambarkan pengalaman berharga yang dibukukan, dan ini tentunya sangat bernilai," tutup Rohidin. (Tri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: