Kanopi Dorong Pemerintah Manfaatkan Potensi Energi Terbarukan di Provinsi Bengkulu
Aksi kanopi hijau indonesia dalam mengkampanyekan transisi energi terbarukan.-(foto: nur miessuary/bengkuluekspress.disway.id-
BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Provinsi Bengkulu memiliki potensi energi terbarukan sebesar 7.297 Megawatt dan belum termanfaatkan secara optimal.
Ketua Kanopi Hijau Indonesia, Ali Akbar mengungkapkan Pulau Sumatera yang masuk ke dalam cincin api pasifik yang memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah.
Berdasarkan data dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM), Provinsi Bengkulu memiliki 7.297 megawatt energi terbarukan dari matahari, angin, air dan panas bumi.
"Berdasarkan data dari Dinas ESDM Bengkulu memiliki 7.297 Megawatt energi terbarukan," ungkap Ali, Rabu (23/11/2022).
BACA JUGA:Peringati Setahun Kepergian Anak Cucu, Owner New Khatulistiwa Lakukan Aksi Sosial
Secara kewilayahan potensi energi terbarukan di Sumatera Bagian Selatan mencapai 21.888 megawatt secara keseluruhan.
Dari 7.297 Megawatt potensi energi terbarukan yang ada di Provinsi Bengkulu, baru sekitar 259 megawatt yang dimanfaatkan.
Untuk itu, Ali mengajak masyarakat Bengkulu mendukung pemerintah pusat untuk mempercepat transisi energi dari bahan bakar fosil khususnya batu bara ke energi bersih terbarukan.
"Mendorong percepatan energi bersih yang adil dan berkelanjutan sebagai penyelamat kehidupan dari dampak krisis iklim dunia serta menyuarakan energi batu bara dapat membunuh masyarakat yang berdampak," ujarnya.
Hal ini menjadi penting, lantaran pengerukan batu bara misalnya milik PT Injatama di Desa Pondok Bakil Kabupaten Bengkulu Utara menyebabkan masyarakat sekitar kehilangan sumber air bersih, sumber air irigasi, lahan pangan sampai akses jalan penghubung antar desa
Bahkan, Ali juga mengatakan, ketika tidak hujan beberapa hari menyebabkan sumur-sumur yang menjadi tumpuan warga mendapat air bersih mengalami kekeringan.
"Jika pemerintah tidak menindak pelanggaran - pelanggaran yang terjadi akibat pengerukan batu bara oleh PT Injatama, maka dipastikan kami masyarakat Pondok Bakil akan terisolasi, tertimbun dan hanyut dibawa air Sungai Ketahun dan curah hujan saat ini tinggi akan mempercepat hal buruk tersebut terjadi di desa kami," jelasnya
Selain itu, Pengurus Posko Lentera Teluk Sepang, Yesi Sepriani mencontohkan, batubara yang dibakar sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sepang Kota Bengkulu juga membawa dampak dari sisi kesehatan bagi masyarakat.
Bahkan, saat ini telah menyebabkan 39 orang warga Kelurahan Teluk Sepang mengalami penyakit kulit yang sulit sembuh yang diduga diakibatkan terpapar hujan asam dari abu PLTU batubara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: