Pria Ini Diduga Korban Malpraktik, Dir RSUD Tais: Jika Keberatan Silakan Lapor Polisi

Pria Ini Diduga Korban Malpraktik, Dir RSUD Tais: Jika Keberatan Silakan Lapor Polisi

Korban diduga malpraktik saat terbaring lemah setelah kakinya menghitam dan infeksi setelah mendapatkan perawatan di RSUD Tais.-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Selama dirawat 24 jam di RSUD Tais, lanjut Jeksan, tidak ada perawatan yang dilakukan terhadap lukanya. Perawat datang hanya memberikan obat dan inpus. Padahal dirinya memohon agar perban dan kayu dibuka, karena kakinya telah mengalami pembengkakan dan merasa sangat panas.

"Alasan mereka tidak mau membuka perban, karena tidak ada perintah dokter spesislis. Padahal saat itu kaki saya sudah bengkak dan sangat panas perban itu," ungkapnya.

Ia menjelaskan,  kala itu pihak RSUD Tais mengatakan rumah sakit tujuan di Kota Bengkulu semua penuh. Barulah keesokan harinya, Jumat (17/2/2023) sekira pukul 16.00 WIB  dirujuk ke Rumah Sakit Raflesia Kota Bengkulu.

"Padahal kata pihak Rumah Sakit Raflesia, kami telah menghubungi pihak RSUD Tais pada hari kejadian itulah, agar segera mengirim saya ke rumah Sakit Raflesia. Tapi tidak dilakukan oleh pihak RSUD Tais dan sempat marah dokter di Rumah Sakit Raflesia pak," bebernya.

Ia menambahkan, sesampai di RS Raflesia Kota Bengkulu, perban  dan kayu di kaki baru dibuka. Saat itulah diketahui kalau kakinya telah menghitam dan melepuh seperti luka bakar.

"Oleh dokter di Rumah Sakit Raflesia jahitan dibuka semua dan dijahit ulang karena telah infeksi. Darah tidak mengalir, akibat ikatan perban yang kuat," ucapnya.(333)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: