Keluarga Korban Diberi Kelambu

Keluarga Korban Diberi Kelambu

\"Tario

Tario: Seperti Terkena Bencana Alam

BENGKULU, BE - Keluarga korban tahanan yang tewas dalam kebakaran Rumah Tahanan (Rutan) Malabero, telah diberikan santunan dari berbagai pihak. Seperti Wakil Walikota (Wawali), pihak Rutan, tokoh agama dan yang lainnya. Namun, sebagian besar santunan yang diberikan berupa barang-barang layaknya diberikan kepada korban bencana alam.

\"Santunan yang kami dapatkan seperti habis terkena bencana alam. Seperti kelambu, terpal, tikar dan yang lainnya. Bukannya kami tidak berterima kasih atau tidak bersyukur, namun kami cuma tersenyum melihat santunan yang diberikan para pejabat pemerintahan ini,\" ujar Tario Masuji, ayahanda Alm Agung Nugraha, Selasa (29/3).

Tario mengatakan, mereka mendapat beberapa peralatan mandi juga. Seperti sabun mandi, sikat gigi, handuk dan yang lainnya. \"Kami sangat berterima kasih kepada pihak pemerintahan Bengkulu yang telah memberikan dukungan moril dan materil, santunan ini akan kami pergunakan dengan sebagaimana mestinya,\" ungkapnya.

Pihak keluarga Alm Agung Nugraha juga mendapatkan uang tunai dari Wawali sebesar Rp 1 juta, serta dari pihak Rutan sebesar Rp 500 ribu. Makanan yang didapatkan berupa roti sekitar 10 bungkus, mie instan sebanyak 2 kardus dan beras 1 karung. \"Kami juga mendapatkan aqua gelas sebanyak 20 kardus dari pihak kepolisian,\" ungkapnya.

Tario mengatakan, santunan kematian dari pihak pemerintah Bengkulu sampai saat ini tidak lebih seperti santunan kepada orang meninggal biasa. Dalam hal ini tidak memandang bahwa kematian yang dialami diakibatkan kebakaran Rutan, yang menjadi tanggung jawab pihak pemerintahan atau Rutan Bengkulu. \"Apabila ada santunan khusus dari pemerintah kami tetap mengharapkannya, karena kematian ini bukan kematian biasa. Namun, jika tidak ada kami tidak terlalu kami permasalahkan,\" pungkasnya.

3 Hari Lagi Tuntutan Disampaikan Pihak keluarga Alm Agung Nugraha (korban) meminta keadilan dari pihak pemerintah Bengkulu, dalam hal ini kepada pihak Rutan Bengkulu. Sebab permasalahan ini dianggap tidak selesai oleh pihak keluarga, jika keadilan belum bisa didapatkan.

\"Walaupun jasad Alm Agung Nugraha sudah dimakamkan, namun permasalahan tidak selesai begitu saja. Kami ingin mendapatkan keadilan, 3 hari lagi tuntutan akan kami sampaikan kepada pihak yang bersangkutan,\" kata Tario Masuji ayahanda Alm Agung Nugraha, Selasa (29/3).

Tario mengatakan, penjagaan pihak Rutan juga sangat tidak masuk akal. Apakah yakin, 4 orang sipir bisa menjaga Narapidana (Napi) sekitar 200 orang lebih. \"Kelalaian inilah yang sangat kami sesali, sangatlah tidak manusiawi sebenarnya apa yang diberikan kepada Napi di dalam Rutan itu,\" ungkapnya.

Keluarga Alm Agung Nugraha tidak ingin merusak kehikmatan pemakaman dan acara doa dirumahnya. Sehingga mereka harus menunggu waktu untuk meminta keadilan dari pihak yang bersangkutan. \"Kita harus menghargai dan menghormati jasad Almarhum. Jadi kami tidak langsung melakukan tuntutan saat ini,\" tukasnya. (722)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: