HONDA BANNER
BPBDBANNER

Identitas Pribadi Disalahgunakan untuk Menerima BSU, Warga Bengkulu Laporkan Kasus Pembuatan Rekening Palsu

Identitas Pribadi Disalahgunakan untuk Menerima BSU, Warga Bengkulu Laporkan Kasus Pembuatan Rekening Palsu

Seorang warga Kota Bengkulu, Dheni Chandra (33), melaporkan kasus dugaan penyalahgunaan identitas untuk membuat rekening bank palsu.-(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Seorang warga Kota Bengkulu, Dheni Chandra (33), melaporkan kasus dugaan penyalahgunaan identitas untuk membuat rekening bank palsu.

Dheni, yang merupakan warga Perumnas Rafflesia Asri, Kelurahan Betungan, merasa dirugikan setelah data pribadinya digunakan untuk membuat rekening di salah satu bank BUMN tanpa sepengetahuannya.

Dheni menjelaskan bahwa ia pertama kali mengetahui rekening tersebut saat memeriksa saldo Bantuan Sosial Usaha (BSU) melalui aplikasi bank pada 7 Juli 2025 lalu.

Awalnya, ia berniat untuk mendaftar BSU menggunakan nomor rekening Bank Mandiri yang pernah ia miliki pada tahun 2022. Rekening lama tersebut sudah tidak aktif dan ia hanya ingin mengecek apakah rekening itu masih dapat digunakan. Saat mencoba untuk mentransfer uang sebesar Rp10.000 ke nomor rekening lamanya, ternyata uang tersebut berhasil masuk.

"Saya coba untuk buka lagi via aplikasi Livin, ternyata rekening masih aktif. Saya tes ada transfer dari teman Rp10.000, ternyata masuk, berarti kan masih aktif," ujar Dheni kepada bengkuluekspress.com, Selasa, 17 September 2025.

BACA JUGA:Kolaborasi Astra Motor, Polresta, dan Jasa Raharja Edukasi Mahasiswa UNIB Soal #Cari_Aman

BACA JUGA:Dua Balita Terinfeksi Cacingan Mulai Membaik, Lingkungan Kotor Sorotan Kemenkes RI

Setelah berhasil mentransfer, Dheni mendaftarkan rekeningnya untuk BSU dan kemudian menjadi salah satu penerima bantuan tersebut. Ia kemudian menyadari ada kejanggalan saat melihat mutasi rekeningnya. Ia mendapati ada dana BSU lain yang masuk ke rekeningnya. Curiga dengan hal ini, ia langsung menghubungi Call Center Mandiri.

Dari keterangan pihak bank, diketahui bahwa rekening tersebut merupakan rekening payroll yang dibuat di Bekasi dan dananya ditarik di cabang Bekasi. Rekening payroll adalah jenis rekening bank yang digunakan oleh perusahaan untuk memproses dan menyalurkan gaji karyawan secara otomatis. Dengan rekening ini, perusahaan dapat mengirimkan gaji dengan lebih efisien tanpa perlu melakukan transfer satu per satu. Rekening ini terpisah dari rekening perusahaan lainnya dan dirancang khusus untuk tujuan penggajian.

Hal ini menjadi janggal bagi Dheni karena ia tidak pernah bekerja di PT. Bangun Daya Persada atau PT. Total, dua perusahaan yang terkait dengan mutasi di rekeningnya.

Ia menduga bahwa data pribadinya disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat rekening palsu. Pihak PT Total, yang merupakan perusahaan alih daya (outsourcing), juga kaget saat Dheni melaporkan hal ini. Pihak PT Total menjelaskan bahwa mereka mengirimkan uang gaji ke PT Bangun Daya Persada untuk para pekerjanya.

"Rupanya, rekening ini rekening yang dibuat palsu," tutur Dheni.

Dheni mengaku tidak mengetahui sudah berapa lama rekening tersebut dibuat. Ia hanya mendapatkan data dari pihak Mandiri Panorama yang merupakan cabang utama Mandiri di Bengkulu.

Laporan ke OJK dan Kepolisian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: