HONDA BANNER
BPBDBANNER

Polda Bengkulu Kerahkan 314 Personel dalam Operasi Patuh Nala 2025, Fokus Tekan Pelanggaran dan Lakalintas

Polda Bengkulu Kerahkan 314 Personel dalam Operasi Patuh Nala 2025, Fokus Tekan Pelanggaran dan Lakalintas

Operasi 14 Hari Dimulai, Kapolda Ingatkan Pentingnya Kepatuhan untuk Keselamatan Bersama-(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu mulai menggelar Operasi Patuh Nala 2025 selama 14 hari, terhitung mulai 14 hingga 27 Juli 2025. Sebanyak 314 personel dikerahkan dalam operasi ini dengan fokus utama meningkatkan kepatuhan berlalu lintas serta menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan di wilayah hukum Bengkulu.

Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Mardiyono, dalam amanatnya menegaskan pentingnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas.

“Keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab kita bersama. Operasi ini bukan semata penindakan, tetapi juga untuk menyadarkan masyarakat agar lebih tertib dan disiplin di jalan raya,” ujar Kapolda, Senin (14/7/2025).

Data Polda Bengkulu menunjukkan bahwa jumlah pelanggaran lalu lintas mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Pada 2023, jumlah tilang tercatat sebanyak 762 kasus. Angka ini meningkat menjadi 834 kasus pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan perlunya tindakan tegas dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Komisi II DPRD Kota Bengkulu Sidak TPI Pondok Besi, Siapkan Relokasi Pedagang Ikan ke Lokasi yang Direnovasi

BACA JUGA:?Saldo Nasabah Raib karena ATM Tertelan, BRI Bengkulu Tolak Ganti Rugi karena Bukan Kesalahan Sistem ?

Dalam pelaksanaannya, Operasi Patuh Nala menyasar berbagai jenis pelanggaran lalu lintas yang dinilai berpotensi besar menyebabkan kecelakaan. Di antaranya adalah:

  • Penggunaan ponsel saat berkendara
  • Pengemudi di bawah umur
  • Sepeda motor membawa lebih dari satu penumpang
  • Tidak memakai helm SNI atau sabuk keselamatan
  • Melawan arus lalu lintas
  • Mengemudi dalam pengaruh alkohol
  • Melebihi batas kecepatan

Selain penindakan, operasi ini juga diiringi dengan kegiatan pembinaan yang menyasar kelompok masyarakat tertentu seperti pengemudi angkutan umum, pelajar, mahasiswa, pedagang asongan, dan warga yang tinggal di sekitar wilayah rawan geng motor.

“Pendekatan persuasif tetap kami lakukan, terutama kepada pelajar dan kelompok masyarakat yang rentan. Kita ingin membangun budaya tertib sejak dini,” kata Kapolda.

Operasi ini menekankan tiga pendekatan utama, yaitu preemtif, preventif, dan represif yang dilakukan secara simultan. Tujuannya untuk menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar, baik untuk pengendara kendaraan roda dua maupun roda empat.

Polda Bengkulu berharap, dengan pelaksanaan Operasi Patuh Nala 2025, kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berkendara meningkat dan angka kecelakaan di jalan raya dapat ditekan secara signifikan.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: