Tindak Lanjut Inpres Prabowo, Stafsus Mendagri Tinjau Pendangkalan Alur Pulau Baai Bengkulu

Stafsus Mendagri Tinjau Pendangkalan Alur Pulau Baai Bengkulu-foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pasca ditandatanganinya Instruksi Presiden (Inpres) oleh Presiden RI Prabowo Subianto terkait percepatan pembangunan di Pulau Enggano, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Keamanan dan Hukum, Brigjen Pol. Wahyu Bintono Hari Bawono, turun langsung meninjau kondisi pendangkalan alur di kawasan Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, Kamis (26/6/2025).
Peninjauan tersebut dilakukan mengingat alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai yang menjadi akses vital ke Pulau Enggano masih mengalami pendangkalan serius. Padahal, proses pengerukan alur telah berjalan sejak beberapa bulan terakhir.
"Meski pengerukan sudah dilakukan oleh PT Pelindo Bengkulu sejak awal Juni lalu, hingga saat ini belum ada kapal besar yang bisa melewati alur tersebut," katanya.
BACA JUGA:Ombudsman Bengkulu Awasi Proses SPMB, Gubernur Ingatkan Tak Ada Titipan
Belum bisanya masuk kapal besar ini sambungnya, tentunya menjadi ancaman serius, terutama bagi sekitar 4.000 warga Pulau Enggano yang sangat bergantung pada akses transportasi ini.
Ia juga menegaskan, percepatan pengerukan alur ini merupakan bagian dari implementasi Inpres percepatan pembangunan Pulau Enggano .
Dalam Inpres tersebut, sejumlah kementerian dan lembaga terkait dilibatkan untuk berkolaborasi mengatasi persoalan pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai.
"Nanti akan digelar rapat lintas sektoral untuk mempercepat penanganan persoalan ini, agar akses ke Pulau Enggano tidak terputus," tambah Wahyu.
Sementara itu, General Manager PT Pelindo Bengkulu, S. Joko, menjelaskan, pengerukan yang dibantu menggunakan kapal CSD Chosta Fortuna 3 sempat mengalami kendala teknis.
Pasir yang sudah dikeruk mengalami longsor kembali ke alur pelayaran sehingga menimbun area yang telah dibersihkan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pelindo telah menerjunkan tambahan alat berat, yakni empat unit loader untuk memperkuat proses pengerukan agar longsoran tumpukan limbah tidak kembali menutup alur.
Selain itu, pengerukan juga dibantu dengan enam unit excavator, sembilan unit dump truck, empat loader, serta 30 unit truk untuk mengangkut material hasil pengerukan ke area abrasi.
"Kami terus berupaya mempercepat pengerukan ini agar alur pelayaran bisa kembali normal, dan akses ke Pulau Enggano tidak terganggu," tegas S. Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: