HONDA BANNER

Rajin Sedekah Namun Masih Berbuat Dosa, Apakah Tetap Dapat Pahala? Ini Kata Buya Yahya

Rajin Sedekah Namun Masih Berbuat Dosa, Apakah Tetap Dapat Pahala? Ini Kata Buya Yahya

Buya Yahya Jelaskan Rajin Sedekah Namun Masih Berbuat Dosa Apakah Tetap Dapat Pahala-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BACA JUGA:Bisakah Hutang Sholat 15 Tahun di Qadha? Ini Kata Buya Yahya

Taubat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang pernah berbuat dosa, sedangkan sedekah bersifat sunnah.

Oleh karena itu, seseorang yang masih dalam keadaan berdosa harus mengutamakan taubat sebelum memikirkan untuk bersedekah.

"Kalau dia mengerti arti tobat, tobat hukumnya wajib. Gede pahalanya, lebih gede daripada sedekah sunnah," kata Buya Yahya.

Islam menekankan pentingnya mencari rezeki yang halal. Dalam hadits disebutkan bahwa harta dan makanan yang berasal dari sumber haram dapat menjadi penghalang terkabulnya doa dan ibadah.

Orang yang bertobat dari dosa dan kembali ke jalan yang benar akan mendapatkan rahmat serta ampunan Allah.

Keutamaan taubat sangat besar, bahkan dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang bertobat.

Sedekah adalah ibadah yang sangat dianjurkan, tetapi harus berasal dari harta yang halal agar bernilai pahala.

Jika ingin mendapatkan keutamaan sedekah, seseorang harus memastikan bahwa rezekinya diperoleh dengan cara yang baik.

Buya Yahya mengingatkan bahwa memahami prioritas dalam ibadah adalah bentuk kecerdasan. Dalam hal ini, taubat dari dosa lebih utama daripada sekadar bersedekah.

BACA JUGA:Alasan Kenapa Rasulullah Sering Puasa di Bulan Sya’ban, Berikut Penjelasan Buya Yahya

BACA JUGA:2 Larangan Hubungan Suami Istri, Buya Yahya: Hukumnya Haram dan Dosa Besar

Orang yang bertobat dengan tulus akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang sekadar bersedekah tanpa terlebih dahulu membersihkan diri dari dosa.

Oleh karena itu, langkah utama dalam memperbaiki diri adalah meninggalkan kebiasaan buruk dan kembali kepada Allah dengan taubat yang sungguh-sungguh.

Keikhlasan dalam bertaubat juga sangat penting. Jika seseorang bertobat hanya karena ingin keuntungan duniawi, maka taubatnya belum sempurna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: