Point Nemo! Tempat Paling Terpencil dan Misterius di Lautan Bumi

Point Nemo! Tempat Paling Terpencil dan Misterius di Lautan Bumi

Point Nemo pada dasarnya adalah lautan, maka secara teoritis Point Nemo seharusnya banyak dihuni oleh makhluk laut--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Samudera Pasifik adalah samudera terluas di dunia. Di samudera inilah, terdapat tempat bernama Point Nemo yang kerap disebut-sebut sebagai tempat paling terpencil di dunia. Karena lokasinya yang terpencil, tidak sedikit yang meyakini kalau ada misteri yang tersembunyi di Point Nemo. Berikut ini adalah beberapa fakta menarik seputar Point Nemo.

Ada banyak tempat di lautan yang lokasinya dianggap terpencil. Pasalnya tempat tersebut berjarak amat jauh dari daratan terdekat. Sebagai akibatnya, jika seseorang sampai berada di tempat tersebut, maka butuh waktu lama bagi orang tersebut sebelum bisa mencapai daratan yang paling dekat.

BACA JUGA:Benda Menjijikan dan Berbahaya Ini Pernah Digunakan Sebagai Obat

Namun dari sekian banyak tempat tersebut, tidak ada yang lebih terpencil dibandingkan Point Nemo. Pasalnya tempat ini berada di tengah-tengah Samudera Pasifik yang jauh dari daratan manapun. Pulau yang lokasinya paling dekat dengan Point Nemo jaraknya mencapai 2.688 km.

Point Nemo sendiri aslinya bukanlah pulau atau semacamnya, melainkan suatu titik lokasi di lautan. Apa yang membuat Point Nemo begitu istimewa jika dibandingkan dengan titik lokasi di lautan tidak lain karena lokasinya yang begitu terpencil.

Jika itu masih belum apa-apa, maka anda perlu melihat pulau-pulau terdekat yang ada di sekeliling Point Nemo. Pulau-pulau tersebut Pulau Ducie yang berada jauh di sebelah utara Point Nemo, Pulau Motu Nii di timur laut, serta Pulau Maher (pulau yang lokasinya termasuk dalam kawasan Kutub Selatan) di ebelah selatan. Pulau-pulau tadi semuanya adalah pulau tak berpenghuni.

Jika seseorang ingin mencapai Point Nemo dengan memakai kapal, maka ia harus melakukannya dari arah barat via Selandia Baru, atau dari arah timur via Pulau Paskah (pulau kecil yang terletak di sebelah barat Amerika Selatan). Butuh waktu setidaknya 2 minggu untuk mencapai Point Nemo dari masing-masing daratan tadi.

BACA JUGA:Hewan Ini Tetap Bisa Membunuh Manusia Meskipun Sudah Mati

Nama Point Nemo Bukan Berasal dari Film "Finding Nemo"
Meskipun teknologi pelayaran dan citra satelit sudah demikian maju, ternyata Point Nemo memiliki sejarah penemuan yang tergolong muda. Tempat terpencil ini keberadaannya baru diketahui oleh manusia pada tahun 1992. Insinyur Kroasia-Kanada yang bernama Hrvoje Lukatela adalah orang yang "berjasa" dalam menemukan Point Nemo. Ia memperkirakan lokasi Point Nemo dengan cara menganalisa data satelit dan pengamatan darat yang dimiliki oleh National Geospatial-Intelligence Agency, lembaga Amerika Serikat yang bergerak di bidang pemetaan.

Dengan bermodalkan data tadi, Lukatela kemudian membuat simulasi komputer dan berhasil memetakan lokasi Point Nemo. Menariknya, Lukatela sendiri tidak pernah mengunjungi Point Nemo secara langsung saat menentukan lokasinya. Lantas, kenapa lokasi tersebut diberi nama Point Nemo? Mungkin ada di antara anda yang mengira kalau nama Point Nemo terinspirasi dari film "Finding Nemo". Faktanya, Point Nemo ditemukan pada tahun 1992, sementara film "Finding Nemo" baru dirilis 11 tahun kemudian.

BACA JUGA:Job Fair Fiesta Buka 5 Ribu Loker dari 50 Perusahaan di Bengkulu

Usut punya usut, nama Point Nemo ternyata terinspirasi dari novel Jules Verne yang berjudul "20,000 Leagues Under The Sea". Di dalam novel tersebut, terdapat karakter pelaut yang bernama Kapten Nemo. Nemo sendiri dalam bahasa Latin memiliki arti "bebas dari manusia". Karena Point Nemo merupakan tempat yang tidak dihuni manusia dan berjarak amat jauh dari daratan yang dihuni oleh manusia, nama Nemo pun kemudian digunakan untuk menamai tempat tadi.

Selain Tidak Dihuni Manusia, Point Nemo Juga Hampir Tidak Dihuni Makhluk Laut
Sudah disinggung di atas kalau Point Nemo adalah titik lokasi yang terletak di tengah-tengah laut dan berada jauh dari daratan yang dihuni oleh manusia. Itulah sebabnya Point Nemo menjadi lokasi yang tidak bisa dihuni oleh manusia.

Karena Point Nemo pada dasarnya adalah lautan, maka secara teoritis Point Nemo seharusnya banyak dihuni oleh makhluk laut. Namun benarkah demikian? Berdasarkan pengamatan ilmuwan, Point Nemo bisa dibilang sebagai versi gurun dari lautan. Pasalnya Point Nemo merupakan kawasan laut dalam yang tidak memiliki pulau, terumbu karang, ataupun lanskap bawah laut lainnya.

BACA JUGA:Tak Hanya Pekerja Seni, Linmas Juga Dapat Perhatian Dari Gubernur Bengkulu Terkait BPJS Ketenagakerjaan

Dasar laut Point Nemo memiliki suhu yang amat rendah dan tekanan bawah laut yang tinggi. Cahaya matahari juga tidak bisa mencapai bagian dasar Point Nemo karena lokasinya yang amat jauh di kedalaman. Sebagai akibatnya, tumbuhan dan karang laut tidak bisa tumbuh di dasar Point Nemo. Ketiadaan makhluk-makhluk tadi pada gilirannya menyebabkan Point Nemo tidak dihuni oleh makhluk laut dalam jumlah besar.

Meskipun begitu, bukan berarti bagian dasar Point Nemo benar-benar tidak dihuni oleh makhluk laut sama sekali. Bakteri dan kepiting laut dalam dapat dijumpai di sekitar cerobong bawah laut yang ada di Point Nemo. Makhluk-makhluk tadi bisa hidup di kedalaman Point Nemo dengan mengandalkan nutrisi yang dilepaskan oleh cerobong bawah laut.

Banyak Kendaraan Luar Angkasa yang Jatuh di Point Nemo
Sejak manusia berhasil meluncurkan roket ke luar angkasa, makin banyak wahana dan kendaraan luar angkasa yang diluncurkan ke atas Bumi. Bagian sekitar Bumi kini dipenuhi oleh aneka macam satelit dan wahana yang melayang sesuai dengan orbitnya masing-masing.

BACA JUGA:Tersangka dan Berkas Kasus Korupsi Dana BOS SMPN 17 Kota Bengkulu Dilimpahkan ke JPU

Namun bagaimana jadinya jika wahana tersebut sudah tidak lagi digunakan? Membiarkan wahana tersebut melayang tanpa arah di luar angkasa bukanlah pilihan yang bijak. Pasalnya wahana tersebut bisa mengganggu wahana lain yang masih beroperasi. Atau kemungkinan terburuknya, wahana tersebut jatuh ke Bumi sebagai meteorit dan mencelakakan manusia di bawahnya.

Atas pertimbangan tersebut, wahana luar angkasa yang sudah tidak digunakan harus dihancurkan. Point Nemo lantas menjadi lokasi yang paling sering digunakan sebagai "kuburan" bagi wahana-wahana yang sudah tidak terpakai. Alasannya tidak lain karena Point Nemo berada jauh dari hunian manusia sehingga wahana yang jatuh tidak akan mencelakakan siapapun.

Saat wahana hendak dihancurkan, orbit wahana tersebut akan diubah supaya mengarah menuju Point Nemo. Kemudian akibat efek gravitasi, wahana tadi akan tertarik ke bawah dan kemudian terbakar di atmosfer. Sisa-sisa wahana yang belum terbakar habis kemudian akan jatuh ke Point Nemo sebagai meteorit. Wahana luar angkasa pertama yang dijatuhkan ke Point Nemo adalah wahana Salyut-1 milik Uni Soviet pada tahun 1971. Sejak itu, ada lebih dari 250 wahana luar angkasa yang sudah dijatuhkan ke Point Nemo.

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Anggarkan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Seni di Bengkulu

Ada Makhluk Raksasa Misterius yang Menghuni Point Nemo?
Pada tahun 1997, sistem sensor bawah laut yang dipasang oleh NOAA - lembaga Amerika Serikat yang kerap melakukan penelitian terkait lautan - mendeteksi suara yang amat keras dari arah Point Nemo. Oleh NOAA, suara tersebut mereka beri nama Bloop. Munculnya Bloop langsung memunculkan pertanyaan. Pasalnya suara Bloop memiliki karakteristik yang serupa dengan suara yang dilepaskan oleh paus biru. Masalahnya adalah jika suara tersebut memang dibuat oleh makhluk hidup yang serupa dengan paus, makhluk tersebut ukurannya diperkirakan jauh lebih besar dibandingkan paus.

Spekulasi liar pun langsung merebak mengenai identitas asli dari makhluk yang membuat suara Bloop. Ada yang menduga bahwa jauh di kegelapan Point Nemo, terdapat makhluk laut raksasa yang selama ini belum diketahui oleh manusia. Ada juga yang berspekulasi kalau Bloop merupakan bukti kalau ada peradaban bawah laut yang tersembunyi di titik lautan yang paling terpencil.

Beberapa tahun berlalu, para ilmuwan melakukan analisa mendalam mengenai suara Bloop. Berdasarkan analisa tersebut, mereka menyimpulkan bahwa suara Bloop aslinya tidak berasal dari Point Nemo, tetapi dari perairan Kutub Selatan.

BACA JUGA:Tips Memilih Android yang Bermanfaat untuk Pelajar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: