Mukomuko Resmi Masuk Perhitungan IHK: Perubahan Besar di Perekonomian Bengkulu

Mukomuko Resmi Masuk Perhitungan IHK: Perubahan Besar di Perekonomian Bengkulu

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, M. AP-(istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kabupaten Mukomuko mencatat sejarah baru pada tahun 2024 dengan resmi masuk ke dalam daftar perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK). Langkah ini menjadikan Mukomuko sebagai salah satu daerah kunci dalam pengendalian inflasi di Provinsi Bengkulu, yang sebelumnya hanya dipegang oleh Kota Bengkulu.

Masuknya Mukomuko ke dalam perhitungan IHK diharapkan dapat membawa perubahan besar dalam perekonomian daerah ini dan mempengaruhi stabilitas harga barang dan jasa yang memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, M. AP, mengonfirmasi kabar baik ini dengan penuh antusias. 

"Ada dua daerah di Bengkulu ini yang masuk ke dalam perhitungan IHK, yaitu Kota Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko dari 10 kabupaten yang ada. Daerah kita ini juga termasuk daerah termakmur di Provinsi Bengkulu, sebab harga-harga di Mukomuko ini juga terbilang cukup tinggi dibandingkan daerah lain,” ungkap Nurdiana.

BACA JUGA:Rumah di Hibrida 13 Kota Bengkulu Terbakar, 1 Tewas 1 Luka Bakar

Nurdiana menegaskan bahwa penetapan harga komoditas atau IHK dijadikan sebagai indikator utama dalam mengukur dan menurunkan inflasi. 

"Harga sembilan bahan pokok di Mukomuko masih mengalami kenaikan. Sebelum lebaran Idul Adha 2024 lalu, harga cabai, bawang merah, bawang putih, dan lainnya mencapai angka Rp 80 ribu per kg,” ujar Nurdiana ketika dikonfirmasi, Rabu (26/6/2024). 

Kenaikan harga ini sangat mempengaruhi inflasi di Mukomuko karena daerah ini tidak memproduksi cabai dan bawang sendiri, sehingga harus mengimpor dari kabupaten tetangga seperti Kerinci dan telur dari Payakumbuh. 

"Kenaikan harga ini sangat mempengaruhi inflasi saat ini. Kenapa harga di Mukomuko naik, karena kita tidak ada produksi cabai dan bawang di sini. Kita masih impor di kabupaten tetangga, Kerinci dan telur dari Payakumbuh,” tambah Nurdiana.

BACA JUGA:Sempat Kabur, Residivis Kasus Pencurian HP akhirnya Ditangkap Polisi

Untuk mengatasi masalah inflasi ini, Nurdiana menyoroti langkah-langkah strategis yang diambil Pemkab Mukomuko. Salah satunya adalah mengadakan pasar murah di beberapa titik di Mukomuko. 

"Kami berkomitmen sebagai tim inflasi daerah yang terbentuk dari beberapa unsur forkopimda. Setiap minggu kami melakukan rapat melalui zoom. Selama tahun ini, kami juga mengadakan pasar murah di 15 titik pasar. Pasar murah ini akan kami teruskan hingga akhir tahun ini dengan tujuan pengendalian harga di daerah ini,” pungkas Nurdiana dengan optimisme.

Dengan berbagai langkah proaktif tersebut, diharapkan Mukomuko dapat lebih efektif dalam mengendalikan inflasi dan memberikan stabilitas harga bagi masyarakatnya. Ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga kesejahteraan dan stabilitas ekonomi di Kabupaten Mukomuko. Pengakuan Mukomuko dalam perhitungan IHK menegaskan peran pentingnya dalam perekonomian Provinsi Bengkulu, dan diharapkan membawa dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Pemerintah Kabupaten Mukomuko berjanji untuk terus memantau perkembangan harga dan mengambil tindakan cepat dalam mengatasi kenaikan harga yang tidak wajar. Melalui koordinasi yang baik dan komitmen yang kuat, diharapkan Mukomuko dapat menjadi contoh sukses dalam pengelolaan ekonomi daerah, sekaligus meningkatkan kualitas hidup warganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: