Jadi Rumah untuk Seseorang? Begini Sikap Saat Menjadi Tempat Cerita Bagi Seseorang

Jadi Rumah untuk Seseorang? Begini Sikap Saat Menjadi Tempat Cerita Bagi Seseorang

Pada dasarnya orang yang sedang mengalami gangguan mental hanya memerlukan seseorang yang bisa mendengarkan dan menjadi suport sytem-Pinterest -

BENGKULUEKSPRESS.COM - Mengungkapkan perasaan merupakan salah satu cara agar terhindar dari gangguan kesehatan mental.

Saat ini kesehatan mental menjadi salah satu masalah yang sering sekali dihadapi oleh kalangan usia muda. 

Dikutip dari theconversation.com transisi dari remaja menuju ke dewasa yaitu antara usia 16-24 tahun, masa ini merupakan masa di mana seseorang berhadapan dengan banyak tantangan dan pengalaman baru.

Hal tersebut dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan pada mental, karena perubahan yang terjadi dapat menjadi pemicu seseorang tidak bisa mengontrol emosi sehingga dapat menyebabkan seorang mengalami kecemasan bahkan hingga depresi dan tak jarang berakhirr bunuh diri.

Kebanyakan orang yang mengalami gangguan mental adalah orang orang yang sulit mengungkapkan perasaan dan kebanyakan memendamnya sendirian.

Hal inilah yang dapat menyebabkan tekanan dan menggangu emosional seseorang.

BACA JUGA:Mengganggu Penampilan, Intip 7 Cara Mencegah Stretch Mark Saat Hamil

Oleh karena itu, seseorang yang akan mengungkapkan perasaannya akan cenderung memilih orang yang tepat untuk menjadi tempat cerita.

Nah, lantas apa yang harus kita lakukan sebagai orang yang menjadi tempat seseorang bercerita atau meluapkan semua unek-unek yang ada dalam dirinya? Yuk, simak ulasan berikut.

Kita perlu pahami setiap manusia pasti punya keterbatasan dalam  jarak, waktu, dan tenaga. Bukan tugas kita selalu ada disaat orang lain memerlukan bantuan.

Namun beberapa hal berikut cara bagaimana sikap kita jika sesorang ingin menjadi tempat cerita bagi sesorang. 

1. Fokuslah dalam mendengarkan

Seringkali fokus kita terganggu saat sedang mendengarkan seseorang bercerita. Seakan sangat sulit sekali untuk tidak memberi perhatian terhadap gadget yang sedang dipegang.

Atau bahkan mulai bosan mendengar ceritanya yang kita anggap sepele dan dalam hati bilang “lebay banget sih”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: