Mengeksplore Wisata Sejarah dan Kuliner Pura Mangkunegaran Tempat Peristiwa Perjanjian Salatiga

Mengeksplore Wisata Sejarah dan Kuliner Pura Mangkunegaran Tempat Peristiwa Perjanjian Salatiga

Pura Mangkunegaran Tempat Peristiwa Perjanjian Salatiga -Pinterest-

Selain menjadi awal mula berdirinya Pura Mangkunegaran, menurut Perjanjian Salatiga ini, Mangkunegara I pada akhirnya memerintah di Kedaung, Honggobayan, Matesih, Gunung Kidul, Kedu, Sembuyan, serta Pajang sebelah utara. 

Sebagai pemilik kekuasaan Mangkunegaran, Pangeran Mangkunegara 1 berhak tinggal di Pura Mangkunegaran. Mangkunegaran adalah Kadipaten yang memiliki posisi di bawah Kasultanan dan Kasunanan. 

BACA JUGA:Rasakan Nuansa Hutan Fangorn Film The Lord Of The Ring di Djawatan Benculuk, Banyuwangi

Oleh karena itu, sejak tahun 1757-1946, Kadipaten Mangkunegaran menjadi kerajaan otonom sehingga mempunyai wilayah yang luas bahkan berhak mempunyai tentara sendiri, independen dari Kasunanan.

Akhirnya pada bulan September 1946, Mangkunegara VIII memutuskan untuk menjadi satu dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta melepas hak istimewanya.


Pura Mangkunegaran Tempat Peristiwa Perjanjian Salatiga -Pinterest-

Tapi saat tahun 1945-1946, terjadi revolusi sosial besar di Solo Surakarta dan membuat Mangkunegaran pada akhirnya kehilangan kedaulatannya. Walaupun begitu, Mangkunegara beserta Pura Mangkunegaran tetap menjalankan tugasnya menjaga kebudayaan Solo.

Pura Mangkunegaran cocok untuk kamu yang sedang mencari wisata sejarah yang menawarkan keunikan dan nilai bersejarah sebagai bentuk identitas budaya Indonesia. 

BACA JUGA:Ada di Jawa Timur! Indonesia Punya Pantai dengan Ombak Terlangka di Dunia

Ada banyak hal menarik yang bisa kamu lakukan saat berada di Pura Mangkunegaran. 

Berikut beberapa kegiatan yang bisa kamu lakukan agar mendapatkan pengalaman yang lebih menyenangkan dibanding berdiam diri menikmati keindahan Pura Mangkunegaraan. 

1. Mengeksplore Pura Mangkunegaran

Saat memasuki Istana Surakarta ini kamu akan menikmati keindahan Halaman pertama yang disebut pamedan, sebuah lapangan persegi panjang. 

Lalu di sebelah timur pamedan kamu akan menemukan bangunan Kavaleri Artileri yang memiliki dua lantai dan bernuansa Eropa, dulunya tempat ini berfungsi sebagai tempat pasukan Legiun Mangkunegaran.

Di belakang pamedan ada pintu gerbang menuju halaman kedua, kamu  akan langsung disambut dengan Pendopo Ageng menyerupai Joglo namun mengusung arsitektur Jawa-Eropa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: