7 Kebiasaan Aneh Suku Maasai Afrika, Nomor 5 Wanita Boleh Punya Selingkuhan Tapi Tidak Boleh Hamil!

7 Kebiasaan Aneh Suku Maasai Afrika, Nomor 5 Wanita Boleh Punya Selingkuhan Tapi Tidak Boleh Hamil!

masyarakat Maasai memiliki kebiasaan yang sangat aneh, yaitu membolehkan wanita yang sudah menikah memiliki pacar di luar alias selingkuhan, asalkan dia tidak hamil dengan orang tersebut--

BACA JUGA:Tetapkan 6.895 KPPS, KPU Kota Bengkulu Juga Siapkan TPS Ramah Disabilitas

3. Mencabut gigi depan
Suku Maasai memiliki kebiasaan yang agak menakutkan, yaitu mencabut gigi depan dan menusuk telinga. Setelah mencapai usia dewasa, anak laki-laki harus menjalani ritual memetik bel pintu dan menusuk telinga mereka.

Hanya dengan begitu mereka akan diakui sebagai orang dewasa, berhak memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan mereka.

4. Wanita menindik telinga pada usia 9 tahun
Wanita Maasai mulai menindik telinga mereka sekitar usia 9 tahun. Ketika mereka dewasa, mereka harus mencukur rambut mereka. Maasai wanita mempercantik diri dengan memakai perhiasan.

Tergantung pada hirarki keluarga dan usia, wanita akan memakai perhiasan yang berbeda. Melihat perhiasan pada orang bisa menebak peringkat mereka serta usia mereka.


5. Poligami dengan puluhan wanita sekaligus
Adat-istiadat aneh dalam kehidupan orang Maasai tidak dapat mencakup pernikahan. Hingga saat ini, masyarakat Maasai masih mempertahankan adat poligami.

Seorang pria dapat memiliki istri sebanyak yang dia inginkan. Jumlah istri maksimum yang dapat mereka ambil adalah 10.

BACA JUGA:Wajib Tahu! 6 Fakta Jembatan Ampera, Berubah Warna Tiga Kali dan Ada Aura Mistis

Seorang pria Maasai dapat memiliki istri sebanyak-banyaknya sesuai dengan jumlah kekayaan yang dimilikinya, diantaranya ternak yang paling utama. Laki-laki harus membawa ternak mereka sebagai hadiah kepada keluarga pengantin wanita untuk menikah.

Gadis-gadis di sini tidak memiliki hak untuk memutuskan pernikahan mereka. Ayah mereka akan menjadi orang yang mengatur pernikahan dan memilih pengantin pria.

Perempuan harus hidup dan menerima semua pengaturan keluarga serta adat-istiadat tradisional daerah mereka.

Ketika mereka kembali ke rumah suami mereka, mereka akan terus bekerja seperti orang-orang di rumah dan memiliki tanggung jawab untuk melahirkan anak.

Mereka tidak membedakan siapa istri pertama atau selir, tetapi semua diperlakukan secara adil. Maasai juga tidak mengizinkan perceraian.

BACA JUGA:Klampis Ireng, Tempat Mistis di Ponorogo yang Dikeramatkan

6. Wanita sudah menikah boleh punya selingkuhan selama tidak hamil
Namun, masyarakat Maasai memiliki kebiasaan yang sangat aneh, yaitu membolehkan wanita yang sudah menikah memiliki pacar di luar alias selingkuhan, asalkan dia tidak hamil dengan orang tersebut.

Jika wanita itu secara tidak sengaja hamil dengan pria lain, wanita itu dapat menderita hukuman dari suaminya. Pernikahan Maasai dirayakan sebagai sebuah festival. Semua warga desa diundang oleh kedua mempelai untuk menghadiri upacara pernikahan tanpa ada diskriminasi.

7. Wanita Maasai menikah di usia 14 tahun
Gadis-gadis berusia sekitar 14 tahun sudah mulai menikah. Sebelum pergi ke rumah suami, para sesepuh akan menempatkan tanaman segar di depan dada pengantin wanita, melambangkan padang rumput hijau dan pernikahan yang bahagia. Selain itu, ayah pengantin wanita bahkan meludahi kepala putrinya sebagai bentuk restu.

BACA JUGA: Ini Dia Manfaat Keris Semar Mesem di Dalam Dompet

Untuk mengusir semua kesialan sebelum pergi ke rumah suami, para anggota keluarga akan berkumpul di awal desa untuk mencoba memarahi, menghina dan menghina pengantin wanita yang baru saja datang. Menurut adat di sini, pengantin wanita dapat menikmati kebahagiaannya secara maksimal.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: