Lestarikan Kuliner Lokal, Rebung dan Pendap Dikaji Jadi Menu Utama Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah

Rebung dan Pendap Diusulkan Jadi Menu Makan Bergizi Gratis di Sekolah-(ist)-
BENGKULU, BENGKULUTERKINI.ID – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) tengah mengupayakan inovasi menu dengan mengusulkan dua kuliner tradisional, rebung dan pendap, agar dapat menjadi bagian dari menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. Langkah ini merupakan upaya memadukan cita rasa khas daerah dengan kebutuhan gizi seimbang anak usia sekolah, sekaligus melestarikan kuliner lokal.
Kepala Regional SPPG Wilayah Provinsi Bengkulu, Gloria Erysa Meilinda Situmorang, mengatakan bahwa tim ahli gizi saat ini masih melakukan kajian intensif terhadap kandungan nutrisi pada kedua makanan tersebut sebelum ditetapkan secara resmi sebagai variasi menu MBG.
“Itu sedang diupayakan. Kita lagi cek nilai gizinya berapa dan hasilnya nanti akan dikomunikasikan dulu dengan ahli gizi,” ujar Gloria, Senin (13/10/2025).
Program MBG sendiri merupakan inisiatif pemerintah dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas asupan makanan anak sekolah. Provinsi Bengkulu mendukung penuh program ini dengan mengintegrasikan unsur lokalitas.
Salah satu lokasi yang dijadikan tempat uji coba penerapan menu berbasis olahan lokal adalah SPPG Muara Dua, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.
BACA JUGA:112 Atlet Bengkulu dari 17 Cabor Ikuti TC Jelang Popnas di Jakarta
Kepala SPPG Muara Dua, Agnesia Frisca Damayanti, membenarkan bahwa pihaknya tengah menunggu hasil kajian dari tim ahli gizi. Selain itu, mereka juga sedang melakukan pendataan terhadap penerima manfaat MBG dan meneliti potensi alergi anak terhadap bahan makanan tertentu, terutama ikan dan hasil laut.
Menurut Agnesia, pemilihan rebung dan pendap sebagai calon menu tambahan MBG bukan tanpa alasan. Selain mewakili identitas kuliner khas Bengkulu, keduanya juga dinilai mudah diolah, terjangkau, dan mengandung nilai gizi yang tinggi.
"Namun, untuk penyajiannya nanti akan kami koordinasikan terlebih dahulu agar sesuai dengan standar gizi dan keamanan pangan,” tutup Agnesia, berharap rencana ini dapat memenuhi kebutuhan gizi anak sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan kuliner daerah mereka sendiri.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: