Mata Minus pada Anak Kecil! Kenali Penyebabnya
Mata minus pada anak kecil biasanya baru diketahui saat diperiksakan ke dokter--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Jika Ibu atau Ayah memiliki mata minus, maka ini bisa jadi menjadi salah satu penyebab mata minus bagi si kecil. Namun Ibu tidak usah khawatir karena faktor keturunan bukanlah satu-satunya penyebab mata minus bagi anak.
mata minus atau disebut juga miopi dalam istilah ilmiah merupakan gangguan penglihatan yang sering dialami oleh orang di bawah usia 40 tahun. Rabun jauh adalah gangguan pada indra penglihatan yang menyebabkan objek yang letaknya jauh terlihat kabur. Prevalensi penyandang miopi semakin bertumbuh dari tahun ke tahun.
BACA JUGA:Orangtua Wajib Tahu! Kanker Jenis Ini Rawan Menyerang Anak anak!
Miopi berasal dari bahasa Yunani, yakni “miopia” yang artinya menutup mata. Kelainan mata ini salah satu kelainan refraksi mata yang terjadi karena mata yang tidak mampu memfokuskan cahaya pada posisi yang seharusnya. Gejala utama yang dirasakan berupa kaburnya penglihatan saat melihat benda-benda yang jauh.
Gejala mata minus
Gejala mata minus dapat dirasakan siapa saja tanpa memandang umur, mulai dari balita hingga orang dewasa. Kondisi ini jamak mulai dirasakan oleh anak-anak usia sekolah hingga remaja. Pada anak-anak, gejala mata minus ini dapat dirasakan dengan sulitnya melihat objek jauh seperti tulisan di papan tulis karena terlihat kabur. Pada orang dewasa, gejala mata minus yang dirasakan adalah sulit membaca rambu lalu lintas saat mengendarai mobil.
BACA JUGA:Bikin Kulit Cantik dan Tubuh Sehat! Coba Saja Diet Clean Eating
Selain gejala sederhana seperti di atas, seringkali mata minus merasakan gejala-gejala sebagai berikut:
Sering mengedipkan mata
Mata lelah karena dipakai berlebihan
Sakit kepala
Sering mengucek mata
Kerap memicingkan mata untuk melihat objek yang berada jauh
Sering tidak menyadari hadirnya keberadaan objek yang jauh
BACA JUGA: Jangan Tertipu! Inilah Bunga-bunga Cantik Yang Mematikan
Dengan bertambahnya usia, mata minus biasanya akan semakin parah. Namun banyak juga kasus mata minus akan membaik dan stabil sampai usia tertentu. Saat minus pada mata mulai stabil ditandai tidak naik dan turun dalam jangka waktu lama, maka saat inilah yang tepat operasi lasik dilakukan.
Penyebab mata minus
Pada proses penglihatan yang normal, cahaya dari luar seharusnya jatuh tepat di retina agar bayangan yang terlihat menjadi jelas. Namun pada mata minus, cahaya jatuh berada di depan retina sehingga benda atau tulisan yang posisinya jauh akan terlihat buram dan tidak fokus.
BACA JUGA:Suhu Tubuh Sering Naik Turun? Ini Cara Menjaga Agar Suhu Tubuh Tetap Normal
Ini disebabkan oleh bola mata yang lebih panjang dari yang seharusnya atau bentuk kornea yang terlalu melengkung sehingga cahaya tidak terfokuskan dengan benar. Belum diketahui secara pasti penyebab mata minus. Namun penyebab mata minus dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan kebiasaan sehari-hari seperti yang dilansir dari American Optometric Association.
Apa saja kira-kira penyebab mata minus pada anak?
1. Genetik
Penyebab mata minus yang paling dominan adalah faktor genetis. Jika salah satu orangtua mengalami rabun jauh, maka potensi seorang anak mengalami rabun jauh semakin besar. Apalagi jika kedua orangtua sama-sama memiliki mata minus. Penelitian menyatakan bahwa ada 40 gen yang menjadi penyebab mata minus pada seseorang.
BACA JUGA:Siapkan HP Kamu Klaim DANA Kaget Hari ini, Dompet Digital Cair Langsung Saldo DANA Gratis
2. Kebiasaan membaca dan bermain gadget
Meski genetis merupakan penyebab mata minus yang dominan, kebiasaan membaca dan bermain gadget turut andil menjadi penyebab mata minus, terutama jika kerap membaca di tempat yang terlalu redup atau terlalu dekat jaraknya dengan mata. Tahukah kamu bahwa orang yang sering membaca memiliki faktor risiko rabun jauh lebih besar dibandingkan orang lain yang jarang membaca?
Tidak hanya membaca buku, risiko rabun jauh terjadi juga lebih besar akibat menggunakan gadget di tempat gelap dan terlalu dekat jarak pandangnya. Biasakan untuk membaca, menulis, ataupun melihat gawai minimal dengan jarak 40 sentimeter.
BACA JUGA:Tahun Ini Pemkot Bengkulu Programkan Sambungan PDAM Gratis untuk 2000 Rumah Warga
3. Jarang melakukan aktivitas di luar rumah
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa jarang melakukan aktivitas di luar rumah juga penyebab mata minus. Ini disebabkan oleh tingkat cahaya di dalam dan luar ruangan berbeda sehingga akan berpengaruh ke kesehatan mata.
Pencahayaan pada dalam ruangan pastinya lebih gelap dan terbatas dibandingkan pancaran sinar alami di luar ruangan. Ini membuat mata lama-lama menjadi lelah dan menurunkan kemampuan menangkap cahaya. Oleh karena itu, jika si kecil beraktivitas di dalam ruangan, usahakan agar pencahayaan ruangan seoptimal mungkin untuk mengurangi potensi mata rusak.
BACA JUGA:Olahraga di Waktu Ini Ternyata Berbahaya, Simak Penjelasan dr Zaidul Abar Berikut Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: