Mencoba Emping Beras Khas Belitung yang Punya Rasa Autentik

Mencoba Emping Beras Khas Belitung yang Punya Rasa Autentik

Emping beras merupakan salah satu warisan nenek moyang masyarakat Belitung-Pinterest-

Selain itu, tradisi ini juga merupakan perwujudan rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah. Dalam tradisi maras taun, pembuatan emping beras akan melibatkan banyak orang hingga ada istilah gawai ngemping beras yang artinya merayakan bersama-sama untuk membuat emping beras. 

BACA JUGA:Berburu Kuliner Khas Nusantara di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang

Selain untuk acara-acara adat seperti syukuran dan upacara lainnya, kegiatan ini juga akan semakin mengeratkan hubungan antar anggota masyarakat.

Tidak ada batasan umur dan jenis kelamin dalam kegiatan pembuatan emping beras. tua, muda, laki-laki, dan perempuan semua berkumpul dan saling berbagi tugas. Ada yang menyangrai, menumbuk, menapih, hingga membuat adonan.

hal yang menjadi keunikan panganan yang satu ini juga memiliki hal tersembunyi lainnya. Meski memiliki nama emping beras, tapi bahan baku kuliner ini adalah gabah atau bulir padi yang sudah telepas dari tangkai dan masih 

Gabah-gabah ini dicuci kemudian disangrai atau digoreng tanpa minyak hingga meletup-letup. Sama halnya seperti emping melinjo, emping beras pun harus melalui proses pemipihan. 

BACA JUGA:Bernostalgia di Zaman Kolonial Belanda dengan Mencicipi Es Krim Legendaris di Kedai Es Krim Italia Ragusa

Tahap ini dilakukan setelah gabah selesai disangrai. Untuk memipihkan gabah dibutuhkan alat berupa lesung (alat penumbuk padi) dan alu untuk menumbuk. 

Proses penumbukan ini juga dilakukan bersama-sama dan bergantian, sehingga tidak terasa lelah, ini menjadi salah satu bukti kebudayaan dan idenstitas masyarakat Indonesia yang suka saling bantu membantu. 

Proses penumbukan ini biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Ya perempuan juga bisa, namun tenanga lelaki tentunya lebih kuat dan bisa mempercepat proses penumbukan. 

Setelah proses penumbukkan, emping beras yang sudah pipih pun dipisahkan dari ampasnya. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan tapis (menapis). Selain tapis, ada juga yang membersihkan beras dengan cara mengayaknya.

Satu hal perbedaan lain dari emping beras juga sebenarnya tidak seperti emping melinjo, karena emping beras enggak perlu digoreng. Nah, loh pada bingungkan. 

BACA JUGA:Mengenal Kebudayaan Suku Minangkabau Lewat Kue Pinyaram

Panganan yang satu ini memiliki cara penyajian yang unik yaitu dengan mencampurkan emping beras, kelapa parut, dan air gula merah hingga kekentalan tertentu. 

Emping beras pun siap dihidangkan bersama lepat (sejenis lontong dari campuran beras ketan dan santan). Perpaduan rasa gurih dan manis dari sajian ini bakal bikin lo ketagihan, pengen lagi, lagi, dan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: