Menelusuri Sejarah Cara Pembuatan Tempoyak Khas Bengkulu
Tempoyak khas Bengkulu -Akun Instagram @kulineran-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Salah satu makanan yang menjadi ciri khas orang Bengkulu adalah Tempoyak. Tempoyak khas Bengkulu memiliki cita rasa yang gurih dan juga lezat, biasanya jika mencoba makanan yang satu ini pasti akan ketagihan.
Makanan ini bukan sembarang makanan, ada sejarah terkait keberadaannya. Penasarankan, yuk simak ulasan berikut ini. Tempoyak adalah jenis makanan khas etnis Melayu di pulau Sumatra dan Kalimantan.
Makanan ini terbuat dari durian yang sudah melalui proses fermentasi. Makanan ini biasanya dikonsumsi sebagai lauk yang dicampur dengan sambal saat menyantap nasi. Cita rasa tempoyak adalah asam karena terjadinya proses fermentasi daging buah durian.
BACA JUGA:Mencoba Aunu Senebre, Makanan Tradisional yang Hanya Dapat Ditemukan di Papua
Selain itu, tempoyak dijadikan bumbu masakan. Tempoyak dikenal di Indonesia, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Di Bengkulu, Tempoyak terkenal dengan campuran udang, ikan tongkol dan ikan baung. Berbeda dengan Tempoyak di daerah lainnya, Tempoyak khas Bengkulu memiliki tekstur yang sangat lembut.
Sejarah Tempoyak
Sejak tahun 2011, Tempoyak sudah dicatat oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Sejarah terkait Tempoyak tak dapat dipisahkan dari sejarah proses fermentasi di Nusantara. Masyarakat Melayu dipercayai mengenal teknik fermentasi sejak zaman nenek moyang karena persediaan buah durian yang melimpah.
Sehingga berpikir cara mengolah makanan agar tetap awet dan tahan lama. Kemudian, terciptalah Tempoyak dengan cara menyimpan durian dalam guci atau wadah yang tertutup rapat selama kurang lebih 7 hari. Sejak dulu, orang Melayu gemar membuat makanan yang difermentasi.
BACA JUGA:Nikmati Cita Rasa Timphan, Hidangan Kerajaan Aceh
Kerajaan Melayu yang merupakan sebuah kerajaan yang berlokasi di Jambi juga menjadi salah satu entitas utama yang penting pada era abad ke-14 dalam penyebaran makanan tradisional tempoyak ini ke berbagai daerah melalui proses migrasi masyarakat Melayu (khususnya ke kepulauan Riau hingga Kalimantan Barat, dan juga daerah Semenanjung Melayu).
Cara Membuat Tempoyak
Bisa dibilang cara pembuatan Tempoyak pun tidak begitu sulit, Daging durian difermentasi terlebih dahulu agar menjadi Tempoyak. Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak mengandung gas dan air).
Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak, biasanya yang sudah tampak berair. Kemudian, daging durian dipisahkan dari bijinya dan diberi sedikit garam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: