Hindari Sebelum Terlambat! Berikut 5 Dampak Negatif Pinjol Nomor 5, Paling Berbahaya

Hindari Sebelum Terlambat! Berikut 5 Dampak Negatif Pinjol Nomor 5, Paling Berbahaya

Banyak sekali anak muda yang masuk ke dalam jerat pinjol -Pinterest -

BENGKULUEKSPRESS.COM - Maraknya kasus pinjaman online (Pinjol) di Indonesia diakibatkan beberapa penyebab salah satunya pengaruh lingkungan. 

Hal tersebut menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial, mulai dari teror debt collector hingga dugaan korban bunuh diri. 

Di Indonesia mayoritas nasabah Pinjol adalah anak muda. Hal ini tertera dalam laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juli 2023.

BACA JUGA:Cari Aplikasi Pinjol Yang Bisa Kurangi Beban Cicilan? Berikut Daftar Pinjol Legal Dengan Bunga Rendah

Mayoritas penerima kredit Pinjol di Indonesia berusia 19 sampai 34 tahun. Kelompok usia yang didominasi generasi milenial dan generasi Z ini mempunyai jumlah nilai utang pinjol sebesar Rp 27,1 triliun, atau setara 54,06% sungguh mencengangkan.

Banyak sekali anak muda yang masuk ke dalam jerat pinjol hanya untuk memuaskan nafsu semata. Banyak anak muda yang tertarik melakukan pinjol karena menawarkan sejumlah manfaat menggiurkan ketika di awal transaksi.

Namun sayangnya, jika Pinjol tidak dapat dibayar sesuai tenggat waktu tertentu akan menjadi boomerang bagi peminjamnya. Ya, terjerat dalam Pinjol yang tidak terkelola dengan baik dapat memiliki dampak negatif yang serius pada keuangan dan kesejahteraan seseorang.

Ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan jika sudah terjebak dengan Pinjol. Penasarankan ? Yuk simak 5 dampak negatif dari Pinjol sebagai berikut.

BACA JUGA:Hanya 0,5% per Bulan, Bank Mandiri Tawarkan Special Rate Bunga Kredit Bagi UMKM

1. Kecanduan Pinjaman Online

Banyak orang yang terjebak Pinjol akan mengalami siklus utang yang sulit dihindari. Bahkan, seseorang yang sudah berhutang akan berhutang lagi untuk menutupi pinajaman sebelumnya. Sehingga siklus tersebut akan terus terjadi dan berputar di situ-situ saja. 

2. Tujuan Keuangan Terhambat

Hutang yang terus bertambah dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah, pendidikan, atau pensiun yang nyaman.

Karena seseorang yang memiliki hutang sulit untuk berfokus dan memulai hal-hal baru karena masih berkutat bagaimana  mencari cara untuk melunasi hutang yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: