Tercatat 118 Kali Kasus Kebakaran Lahan di Kota Bengkulu Selama 2023, Masyarakat Diminta Lebih Waspada

Tercatat 118 Kali Kasus Kebakaran Lahan di Kota Bengkulu Selama 2023, Masyarakat Diminta Lebih Waspada

Damkar Kota Bengkulu saat memadamkan api yang membakar lahan -(foto: istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Dinas Pemadam Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bengkulu mencatat, sejak Januari hingga Desember 2023 telah terjadi kebakaran lahan sebanyak 118 kali.

Berdasarkan penjelasan Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Bengkulu Yuliansyah, Sabtu (30/12). Total lahan yang terbakar telah mencapai ratusan hektare.

Ratusan hektare lahan terbakar sebagian terjadi disejumlah lokasi secara berulang-ulang seperti di lahan gambut tepatnya di Kecamatan Selebar, Kecamatan Sungai Serut dan Kecamatan Muara Bangkahulu.

Maka dari itu, Yuliansyah terus mengimbau masyarakat agar tidak membakar sampah khususnya di lahan gambut guna menjaga kondisi udara terus terjaga.

BACA JUGA:Penggunaannya Dilarang, Sejumlah Pedagang Petasan di Kota Bengkulu Tetap Berjualan

Pasalnya, lahan gambut yang tebal membuat upaya pemadaman menjadi sulit, selain itu titik api yang tersebar dibeberapa kawasan sehingga menyulitkan petugas.

Selain itu, Yuliansyah meminta masyarakat untuk selalu berhati-hati saat menyalakan api khususnya membakar sampah di tengah cuaca Kota Bengkulu saat ini masih panas. 

Namun dengan maraknya kebakaran di Kota Bengkulu, masyarakat diimbau tegas tidak membakar sampah ataupun membuka lahan dengan cara membakar.

“Karena saat ini cuaca panas dan angin kencang, diimbau agar masyarakat tidak dulu membakar sampah atau membuka lahan kebun dengan cara membakar. Disamping akan berdampak kebakaran juga akan berdampak ke faktor kesehatan. Kami ajak masyarakat bersama-sama menjaga kondisi polusi udara tetap normal,” ujar Yuliansyah.

BACA JUGA:Kinerja Pj Walikota Bengkulu akan Dievaluasi Kemendagri, Ini Poinnya

Untuk diketahui, Damkar Kota Bengkulu menyiagakan 54 personil di sembilan kecamatan di wilayah tersebut guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: