Terungkap, Ini Rahasia Chip Huawei Mate 60 Pro yang Bikin AS Marah

Terungkap, Ini Rahasia Chip Huawei Mate 60 Pro yang Bikin AS Marah

Terungkap, Ini Rahasia Chip Huawei Mate 60 Pro Yang Bikin AS Marah -(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Berselang empat tahun setelah Huawei masuk daftar hitam pemerintah AS. Kehadiran Huawei Mate 60 Pro sebagai HP teranyar pabrikan tersebut, menjadi tanda kemenangan raksasa China tersebut atas Amerika Serikat (AS). 

Satu hal yang membuat AS berang adalah kehadiran chip Kirin 9000s di dalam ponsel tersebut. Saat peluncuran, Huawei tak mengungkapkan jenis chip yang digunakan dan menolak mengonfirmasi bahwa Mate 60 Pro sudah mendukung jaringan 5G.

Berdasarkan teardown yang dilakukan firma riset Tech Insight, terungkap pembuat CPU Kirin 9000S adalah Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC).

BACA JUGA:Pakai Produk Huawei, Penyebab Hamas Tak Bisa Dideteksi Israel

AS menuduh produksi chip 7nm yang sudah mendukung jaringan 5G tersebut melanggar sanksi AS yang diluncurkan pada Oktober lalu.

Saat itu, aturan pemerintah AS membatas pembuatan logic chip asal China pada 7nm. Namun temuan lain mengungkapkan Kirin 9000s tak menggunakan fabrikasi 7nm.

Temuan itu diungkapkan kepala eksekutif perusahaan riset Fomalhaut Techno Solutions, Minatake Mitchell Kashio. Dia meyakini CPU Kirin 9000s dibuat dengan proses 14nm milik SMIC, dikutip dari SCMP.

Menurutnya, beberapa teknis khusus dilakukan pada chip tersebut. Dengan begitu chip bisa bekerja mendekati kemampuan prosesor kelas 7nm.

BACA JUGA:Ini Pemicu Baterai HP Realme Cepat Habis Meskipun Tidak Dipakai

Sementara itu, Lee dari Jefferies meragukan keterlibatan SMIC dalam pembuatan Kirin 9000s. Menurutnya, chip itu bisa saja dibuat langsung oleh Huawei.

"Meskipun Kirin 9000s mungkin punya struktur yang dibangun sama seperti chip buatan SMIC, bisa saja dibuat oleh Huawei," kata Lee.

Dia juga menambahkan,"kami percaya kemungkinan besar Huawei membeli teknologi SMIC dan mengembangkan Kirin 9000s".

Namun, Wakil Presiden untuk China dan pemimpin kebijakan teknologi Albright Stonebridge, Paul Triolo, mengatakan sulit membuktikan SMIC telah melanggar aturan ekspor yang diterapkan AS. Dia juga memperkirakan pemerintah setempat enggan melakukan pembatasan baru dengan keberadaan chip tersebut.

"Tiap pembatasan baru akan merugikan pemasok kedua perusahaan AS dan ditentang oleh industri AS," ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: