Asal-Usul Tradisi Halloween dan Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

Asal-Usul Tradisi Halloween dan Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

Salah satu elemen yang khas dalam perayaan Halloween adalah pengukiran labu dengan desain-desain kreatif, dan menempatkan lilin di dalamnya.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kamu pasti sering melihat atau mendengar 'Trick or Treat!' (Tipuan atau Permen!). Ya, kata-kata itu identik dengan Halloween yang dirayakan setiap 31 Oktober. Halloween berasal dari All Hallows’ Evening atau All Hallows’ Day yang artinya Hari Raya Semua Orang Kudus.

Pada perayaan Halloween, biasanya orang-orang akan menghiasi rumahnya dengan dekorasi labu Jack-o'-lantern. Saat itu, anak-anak akan mengunjungi setiap rumah sambil menyerukan 'Trick or Treat!' dengan memakai berbagai kostum yang lucu bertemakan hantu.

BACA JUGA:Inilah Sosok-Sosok yang Berpotensi Jadi Presiden Tahun 2024, Menurut Ramalan Tarot

Di Indonesia, Halloween pada dasarnya tidak dianggap sebagai perayaan resmi. Bahkan, dengan segala kepercayaan dan kisah gelap yang mengitarinya, Indonesia menolak perayaan tradisi ini dan menganggapnya sebagai momen yang terkait dengan 'penghormatan kepada roh jahat.' Namun, terkadang masih ada orang yang ikut merayakan Halloween. Biasanya, anak-anak muda merayakan Halloween di klub malam.

BACA JUGA:Pemula Wajib Tahu! Ini Dia Tips agar Eyeshadow Tidak Kusut di Lipatan Mata

Meskipun begitu, apa sih Halloween itu? Mengapa sering dikaitkan dengan hal mistis? Ternyata di dalam perayaan tersebut terdapat beberapa fakta menariknya, lho! Apa sajakah itu? Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah fakta menarik yang terdapat dalam perayaan Hari Halloween!

1. Perayaan Halloween dengan Kulit dan Kepala Hewan

Asal-usul tradisi Halloween berasal dari perayaan bangsa Celtic Samhain, yang dipercayai memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan arwah orang yang telah meninggal. Mereka juga diyakini mampu meramalkan nasib baik atau buruk. Pada masa tersebut, bangsa Celtic membakar api unggun dan mengenakan kostum menakutkan untuk mengusir roh-roh jahat dan hantu. Mereka juga menggunakan kepala dan kulit hewan sebagai persembahan untuk mengungkap nasib.

BACA JUGA:Biar Makin Cantik, Ini Tips Jitu Memilih Cream dan Powder Blush yang Cocok untuk Jenis Kulitmu

2. Identik dengan Warna Hitam dan Jingga

Halloween identik dengan warna hitam dan jingga, yang memiliki makna masing-masing. Hitam melambangkan kematian dan kegelapan. Adapun jingga melambangkan kekuatan, ketahanan, masa panen, dan musim gugur.Kedua warna ini sangat terkait dengan tema Halloween yang mencerminkan pertemuan antara dunia hidup dan dunia mati.

BACA JUGA:Kesalahan Umum yang Harus Dihindari agar Makeup Tidak Pilling Lagi

3. Tradisi 'Trick or Treat!'

Salah satu aspek perayaan Halloween adalah Trick or Treat, sebuah tradisi yang berakar dari Eropa. Perlu dicatat bahwa migrasi orang Eropa ke Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19, membawa tradisi Halloween bersama mereka. Pada akhir abad ke-19, di Amerika, ada upaya untuk mengubah Halloween menjadi sebuah hari libur yang lebih berfokus pada komunitas dan keramaian di antara tetangga. Hal ini berbeda dengan tujuan awalnya yang lebih bersifat perlindungan dari hantu dan roh jahat.

Akhirnya, pada abad ke-20, Halloween menjadi perayaan yang melibatkan anak-anak hingga orang dewasa, dengan perayaan yang mencakup hidangan khas, kostum yang mencolok, serta pertukaran permen atau makanan manis di antara tetangga. Dari tahun 1920 hingga 1950, tradisi Trick-Or-Treat terus berkembang, dan pada akhirnya menghasilkan perayaan Halloween yang meriah di Amerika.Sebagai hasilnya, Amerika kini menghabiskan sekitar 6 miliar dolar untuk merayakan Pesta Halloween, menjadikannya sebagai hari libur komersial terbesar kedua setelah Natal.

BACA JUGA:Mengungkap Sosok Ratu Adil, Tokoh yang Diprediksi Memimpin Indonesia Tahun 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: