Kenapa Seseorang yang Berjodoh Mukanya Bisa Mirip? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kenapa Seseorang yang Berjodoh Mukanya Bisa Mirip? Ini Penjelasan Ilmiahnya

seseorang akan memilih pasangan hidup yang memiliki kecenderungan seperti orang tua mereka dengan konteks berbeda kelamin--

BENGKULUEKSPRESS.COM -  Anda pasti sudah tak asing dengan pernyataan 'Muka Mirip Tandanya Jodoh'. Mitos tersebut dipercayai oleh sebagian orang termasuk mereka yang tinggal di Indonesia loh. Entah darimana asalnya pernyataan mitos tersebut namun dijaman yang serba modern seperti ini masih banyak orang yang mempercayai mitos tersebut.Namun apakah benar ya? mereka yang berjodoh akan selalu memiliki wajah yang Mirip atau serupa?

BACA JUGA:5 Mitos Seram Burung Gagak yang Wajib Kamu Ketahui

Baru-baru ini sebuah laman TIME mempublikasikan sebuah artikel yang membahas mengenai mitos Muka Mirip berarti Jodoh, melalui sudut pandang ilmiah. Ternyata menurut laman TIME isu muka yang serupa atau mirip merupakan jodoh juga berkembang diberbagai negara yang ada dibelahan dunia loh.Bahkan pada beberapa negara menurut laman tersebut menanggapi mitos atau isu tersebut secara serius.

BACA JUGA:Anjuran Makan Malam saat Jalani Diet, Tidak Bikin Gemuk

Salah satunya adalah negara Amerika Serika yang sangat percaya bahwa muka yang memiliki keserasian merupakan belahan jiwa yang hilang dan mereka harus segera bersatu. Pada 1987, peneliti dari University of Michigan pernah mempelajari fenomena bahwa pasangan yang sudah menikah lama justru akan semakin mirip wajahnya dari hari ke hari.Kasus yang memang sudah jamak terjadi ini pun membuat banyak orang penasaran.

BACA JUGA:Harga Sama-Sama 3 Jutaan, Ini Perbedaan Infinix GT 10 Pro dengan Infinix Note 30 Pro

Bertahun-tahun kemudian, seorang psikolog dari Indianapolis bernama Justin Lehmiller mengungkapkan, manusia memang secara naluriah akan tertarik kepada orang lain yang mirip dengannya. Lebih lanjut, menurut Justin Lehmiller, prosesnya terjadi di dalam alam bawah sadar manusia.Kita manusia akan lebih tertarik kepada orang lain yang memiliki kesamaan : fisik, hobi, sifat, dan lain sebagainya. Sebuah penelitian lain yang dilakukan pada 2013 silam pun turut mengamini pendapat Justin Lehmiller tersebut.

BACA JUGA:Berhasil Turunkan Berat Badan, Rumus 30-30-30 Jadi Acuan Diet Hebat, Ikuti Langkahnya!

Bukan hanya itu saja, sebuah survey yang pernah dilakukan juga memperkuat tanggapan atau pendapat dari Justin Lehmiller. Bahwa seseorang akan memilih pasangan hidup yang memiliki kecenderungan seperti orang tua mereka dengan konteks berbeda kelamin. Maknanya seorang anak perempuan akan memilih suami yang memiliki wajah yang mirip dengan ayahnya. Hal tersebut juga berlaku pada anak laki-laki yang menginginkan seorang istri yang cenderung memiliki kemiripkan wajah maupun sifat seperti ibunya.

BACA JUGA:Resep Ampuh dr. Zaidul Akbar, Turunkan Berat Badan dengan Lemon, Madu, dan Jahe

Justin Lehmiller berpendapat bahwa manusia memang selama ini lebih tertarik kepada hal yang bersifat familier. Artinya para manusia akan mencari seseorang pendamping dalam hidupnya yang memiliki kesamaan entah fisik, kesukaan, sifat, maupun sudut pandang yang nyaris sama. "Perilaku ini kemungkinan terjadi karena (dengan memilih sesuatu yang familier) seseorang akan merasa nyaman," ungkap Justin Lehmiller.

BACA JUGA:Gunakan Ban Tubeless Pada Motor, Ini Keuntungannya

Bukan cuma dari luar saja, kemiripan ini juga ternyata terlihat dari segi genetik. Pasangan yang punya wajah mirip rupanya dari segi genetik memiliki kesamaan yang cukup signifikan. Hal ini, menurut seorang guru besar di Stanford Graduate School of Education bernama Ben Domingue, bisa jadi karena mereka sebenarnya punya nenek moyang yang sama.Sifat, tata cara berperilaku, atau pandangan hidup yang sama membuat pasangan dengan gen mirip akan lebih langgeng.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: