Tak Diizinkan Berjualan, Pedagang Unib Belakang 'Ngadu' ke Dewan
Pedagang kaki lima di sepanjang Unib belakang-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Perwakilan pedagang yang berjualan di Unib belakang mendapat teguran dari pihak Universitas yang sudah berkoordinasi ke Satpol PP Kota Bengkulu.
Para pedagang terancam akan diusir dari kawasan tersebut karena dinilai kerap membuat kemacetan dan membuat kawasan universitas tampak kumuh.
Untuk itu, perwakilan pedagang yang sudah lama menggantungkan hidupnya dari berjualan mengadukan hal tersebut ke dewan kota untuk meminta solusi supaya mereka bisa tetap berjualan disana.
Mereka berharap, dewan bisa menengahi permasalahan yang mereka hadapi dengan mengedepankan asas kemanusiaan.
Pedagang kaki lima di sepanjang Unib belakang-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
BACA JUGA:Pendemo Anti Pj Walikota Bengkulu Kembali Datangi DPRD, Ini Kata Dewan
"Kami minta solusi karena kami sangat menggantungkan hidup dengan berjualan disana. Kalau bisa jangan ada solusi yang sepihak, melainkan juga berpihak kepada kami pedagang kecil ini. Kalau memang ada aturan yang baik, kami akan mengikuti asal bisa tetap jualan disitu," jelas perwakilan pedangang, Depri, Rabu (11/10/2023).
Sementara itu, anggota Komisi II Teuku Zulkarnain yang mendengar keluhan para pedagang mengatakan akan mencarikan solusi terbaik bagi para pedagang agar tetap bisa berjualan dilokasi tersebut.
"Dari sisi penegakan Perda, harusnya Satpol PP juga menegakan Perda disemua tempat dikota Bengkulu ini. Kenapa kalau urusan masyarakat kecil ini cepat betul Satpol PP ini mau melakukan penindakan. Terkait persoalan pedagang ini, saya akan lakukan advokasi kepada para pedagang, namun catatannya para pedagang juga harus tertib dan menjaga kebersihan. Kami juga akan negosiasi ke pihak Unib," jelas Teuku.
Ia menambahkan, Unib Bengkulu sebagai lembaga pendidikan juga harus mengedepankan asas kemanusiaan karena pedagang juga mencari makan dengan berjualan disana.
"Pihak Unib juga kita harap jangan jadi menara gading yang tak perduli dengan lingkungan sekitar ya. Kita juga harus memikirkan para pedagang kecil yang berjuang untuk hidup," tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: