Inspiratif! Masa Perjuangan, Bos Unicorn Ini Pernah Kelaparan 3 Hari Tanpa Makan

Inspiratif! Masa Perjuangan, Bos Unicorn Ini Pernah Kelaparan 3 Hari Tanpa Makan

Setelah melalui jatuh bangun dalam bisnis, pada tahun 2013, Gibran meluncurkan eFishery. Perusahaan ini berkembang dengan memasukkan pasar bagi para pembudidaya dan pembeli ikan dan udang.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - eFishery saat ini sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Hingga sekarang, eFishery sudah mengumpulkan dana segar hingga US$200 juta atau sekitar Rp3,02 triliun. Dengan besaran dana yang telah diterima, eFishery menjadi Unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau Rp 15 triliun.

BACA JUGA:Implementasi Ilmu Wirausaha, Ratusan Mahasiswa Ikuti Seminar Kewirausahaan Jurnalistik

Gibran Huzaifah, pendiri eFishery yang pernah menjalani kehidupan di lingkungan kurang beruntung di Ibukota Jakarta. Saat itu, Gibran adalah anak dari mandor yang tinggal di daerah kumuh di Jakarta Timur, sedangkan ibunya hanya mengurus rumah tangga saja. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat Gibran untuk terus semangat belajar dan mengejar cita-citanya.

Lantaran hal tersebut, Gibran yang gigih dan tekun menemukan tujuannya dengan berkuliah perikanan dan memulai perjalanan bisnisnya di sektor agrikultur. Gibran unggul secara akademis dan diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB).

BACA JUGA:3 Weton Ini Bawa Keberuntungan dan Kebahagiaan untuk Orangtuanya

Meski begitu, ia harus tetap berjuang demi bertahan hidup karena bersamaan dengan memburuknya keadaan ekonomi keluarganya. Hingga suatu hari, Gibran sempat tidak makan selama tiga hari.

Sebagai mahasiswa,saat itu Gibran mendengarkan ucapan dosennya pada mata kuliah Akuakultur yang menyatakan bahwa akuakultur adalah makanan masa depan yang dapat menjadi jalan untuk keluar dari kesengsaraan. Sejak saat itu, Gibran menyewa kolam untuk berternak lele di daerah Bojongsoang dengan harga yang murah untuk satu tahunnya.

BACA JUGA:Rezeki Lancar dan Jodoh Dekat, 4 Weton Dinaungi Keberkahan dan Keberuntungan Tiada Henti

Sebagaimana bisnis pada umumnya, selama merintis bisnis ini, Gibran seringkali mendapati tantangan, seperti keuntungan yang sedikit akibat biaya pakan yang tinggi dan harga beli dari para tengkulak ikan perternak sangat rendah. Berbagai cara ia lakukan untuk bisa keluar dari masalah yang dihadapi, ia juga mengeluarkan produk hasil olahan lele dengan membuat “Dorri Foods Indonesia”. GIbran terus mengembangkan diri dan melakukan budidaya ikan hingga lulus dari ITB.

Kesuksesan Gibran terus berlanjut setelah ia mulai memilkirkan membuat ekosistem bisnisnya sendiri. Dari permasalahan pemberian pakan ikan setiap harinya, Gibran yang dibantu oleh seorang teman yang berlatar belakang teknologi membuat prototipe pengumpan otomatis dengan memanfaatkan Internet of Things. Teknologi ini dapat menyelesaikan perintah melalui SMS yang kemudian dapat mengaktivasi alat pemberi makan ikan.

BACA JUGA:Murah Rezeki Sakpole! 5 Weton Ini Dikenal Beruntung Menurut Primbon Jawa

Setelah melalui jatuh bangun dalam bisnis, pada tahun 2013, Gibran meluncurkan eFishery. Perusahaan ini berkembang dengan memasukkan pasar bagi para pembudidaya dan pembeli ikan dan udang. Ia terus melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga seperti lembaga keuangan untuk memberikan pembiayaan kepada petani. 

eFishery tumbuh menjadi bisnis yang memberikan solusi end-to-end mulai dari teknologi smart farming, input, akses pembiayaan, hingga pasar B2B. Dampak eFishery hingga saat ini telah dirasakan hingga ratusan ribu petani di 28 provinsi dan lebih dari 400 kota/kabupaten di Indonesia. eFishery telah menjadi perusahaan teknologi di sektor akuakultur di dunia yang membantu lebih dari 100.000 pembudidaya, 300.000 tambak, dan mempekerjakan lebih dari 2.000 eFisherian. Bahkan, eFishery mampu menyumbang Rp3,4 triliun atau setara 1,55% terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia.

BACA JUGA:Wajib Tau! Ini Dia Bagian-bagian AC yang Perlu Perawatan Berkala

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: