Punya Dosa dengan Orang yang Sudah Meninggal, Bagaimana Cara Menghapusnya? Ustadz Adi Hidayat Sarankan ini
ustadz adi hidayat--
"Muncullah dalam diri kita ke lapangan. Satu perasaan lapang yang menjadikan perbuatan-perbuatan kita kemudian lebih nyaman," terang Ustadz Adi Hidayat.
"Hubungan dengan keluarga yang ditinggalkan juga jadi lebih baik dan tidak ada sekat lagi yang menjadikan merasa terganjal kecuali bisikan-bisikan setan saja," tambah Ustadz Adi Hidayat.
Selain dua cara tersebut, orang-orang saleh di masa lalu dan para ulama kadang-kadang melaksanakan sedekah atas nama individu yang pernah menyakiti mereka.
BACA JUGA:Ingin Hidup Tenang dan Bahagia, Amalkan Amalan dari Ustadz Adi Hidayat ini
BACA JUGA:Bikin Merinding, Ini Pesan Ustadz Adi Hidayat untuk Perempuan
"Kan itu nggak normal ya. Biasanya kita yang menyakiti orang lalu bersedekah atas nama dia karena merasa bersalah. Ini mereka kililing cari orang fakir-miskin lalu sedekah dengan niat apa supaya Allah menjadikan si fulan yang kurang jadi lebih baik," papar Ustadz Adi Hidayat.
Seringkali, Nabi Muhammad SAW memberikan contoh tentang pentingnya mendoakan kebaikan bagi mereka yang pernah menyakiti beliau.
Nabi Muhammad SAW memberikan contoh konkret mengenai kebiasaan mendoakan kebaikan bagi orang yang pernah menyakiti beliau, seperti dalam kasus doa untuk Umar bin Khattab.
Meskipun Umar awalnya memiliki niat untuk membunuh Nabi, doa tersebut berdampak besar sehingga Umar berbalik masuk Islam dan bahkan menjadi salah satu pelindung utama Nabi Muhammad.
Kisah lainnya yaitu saat Nabi Muhammad SAW berdakwah di wilayah Thaif. Meskipun beliau berharap mendapatkan dukungan, malah dilempari batu oleh anak-anak Thaif hingga terluka.
Meski dalam kondisi ini, Nabi SAW tidak meminta hukuman terhadap mereka, meskipun Malaikat Jibril siap untuk menjatuhkan bukit Thaif atas mereka.
"Ya Rasul, apapun yang engkau minta, saat ini juga apabila harus diangkat bukit (Thaif) ini dan ditimpakan ke mereka yang menyakitimu, maka seketika akan aku laksanakan," ungkap malaikat Jibril.
Tetapi Nabi Muhammad justru menolak pilihan tersebut dan malah mendoakan kebaikan bagi Bani Thaif.
"Bisa jadi mereka menyakitiku bukan karena sengaja ingin melukai, tapi mungkin memang mereka belum paham manfaat risalah (agama) ini. Saya berharap di kemudian hari ada keturunan Bani Thaif yang beriman kepada Allah," kata Nabi SAW seraya mendoakan.
BACA JUGA:Amalkan Kunci Rezeki ini, Rezeki Datang Berlipat-lipat, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: