HONDA BANNER

Begini Cara NU Tentukan Lebaran Idul Fitri 2023

Begini Cara NU Tentukan Lebaran Idul Fitri 2023

rukyatul hilal--

Artinya, jika pada bulan kelima tidak seorang pun menyaksikan hilal pada malam 30, maka hari ketiga puluh dari bulan kelima harus ditetapkan sebagai awal bulan keenam. 

Dasar yang digunakan ulama dalam kasus–kasus tersebut adalah bahwa metode falak (hisab) memiliki tingkat kepastian yang lebih tinggi dibanding rukyatul hilal. 

BACA JUGA:Begini Cara Arab Saudi Tetapkan Idul Fitri, Apa Sama dengan Muhammadiyah?

Imam Qolyubi menjelaskan, jika hasil metode falak qath’iy menunjukkan bahwa hilal tidak mungkin terlihat, maka kesaksian rukyah hilal ditolak. Imam Qolyubi menambahkan bahwa ini adalah hal yang jelas (dhahirun jaliyyun) dan mengingkarinya adalah mu'anadah dan mukabarah.

Dalam penjelasannya tentang hisab yang dapat menafikan kesaksian rukyah, Imam Subki menjelaskan bahwa hisab yang dibangun di atas premis yang qath’iy juga bersifat qath’iy, sedangkan ikhbar rukyah hilal hanya bersifat dhanni. 

Oleh karena itu jika menurut ilmu falak tidak mungkin dirukyah, maka melakukan rukyah hilal tidak menjadi fardlu kifayah atau sunnah. 

BACA JUGA:Ada Mudik Gratis Pesawat TNI AL Rute Surabaya-Mataram-Kupang PP, Catat Jadwalnya

Sebab jika tujuan melakukan rukyah hilal adalah memastikan terlihatnya hilal, sementara hilal diyakini tidak akan terlihat, maka melakukan rukyah hilal adalah tindakan sia-sia. Bahkan, ada juga yang menghukuminya haram. 

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa NU tetap berpegangan pada rukyatul hilal dalam menentukan awal bulan Hijriah, termasuk Idul Fitri dan Ramadhan. Namun, hal tersebut tetap didasarkan pada hasil perhitungan ilmu falak sebagai perkiraan untuk pelaksanaan rukyatul.(**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://www.nu.or.id/