Terbitkan Kamus Bahasa Lembak dan Bangun Rumah Adat

Terbitkan Kamus Bahasa Lembak dan Bangun Rumah Adat

KUKUHKAN: Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengukuhkan pengurus KBLB periode 2022-2025, di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis (23/2).-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Masyarakat suku Lembak yang tergabung dalam organisasi Keluarga Beso Lembak Bengkulu (KBLB) bakal menerbitkan kamus bahas Lembak.

Ketua Umum KBLB Ayatul Mukhtadin mengatakan, kamus bahasa Lembak itu ditargetkan terbit pada satu tahun masa kepengurusannya. 

"Kamus bahas Lembak menjadi agenda utama dalam 1 tahun kedepan," terang Ayatul saat dikukuhkan bersama pengurus KBLB periode 2022-2025 oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis (23/2/2023).

Kamus bahas Lembak itu diterbitkan untuk memudahkan masyarakat memahami bahasa Lembak, yang sudah menjadi suku di Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Konflik Aset Lahan Pemprov, Rohidin: Masyarakat Wajib Tunjukkan Bukti

BACA JUGA:Kawasan HP Air Teramang Mukomuko Dirambah, Ini Buktinya

Selain kamus bahasa Lembak, pengurus KBLB membuat program pembentukan hukum ada yang diatur secara kenegaraan."Pembangunan Rumah Adat Suku Lembak juga akan kita lakukan," tuturnya. 

Tiga program utama yang akan dilakukan oleh KBLB itu, tidak lain untuk  menguatkan peran masyarakat Lembak Bengkulu. Sehingga eksistensinya lebih optimal dalam menjaga harmonisasi. "Tentunya untuk mendukung program pembangunan pemerintah daerah," ujar Ayatul.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, hadirnya Ormas berbasis kesukuan, jurai dan asal daerah di Provinsi Bengkulu itu, sangat penting. Tentunya dalam dalam menjaga harmonisasi daerah. 

"Ada tanggung jawab bersama terkait menjaga kebudayaannya, nama baik dan hubungan kekeluargaan. Baik antar suku (etnis) ataupun di dalam keluarga besar suku masing-masing," terang Rohidin.

Dalam menjaga harmonisasi daerah, tentu simpul-simpul suku, kebudayaan dan kekeluargaan harus terbangun. Tentunya bisa dilakukan secara bersama. Maka, pemerintah memiliki bertanggungjawab dalam pembinaan terhadap semua etnis. Harapanya, kontribusi, sumbang saran dari para tokoh setiap etnis diperlukan, dalam merangkum aspirasi warganya.

"Di tingkat provinsi saya bertanggung jawab untuk membina semua etnis tanpa terkecuali. Selanjutnya peran ormas tentu tolong difungsikan dengan baik, agar rumah besar Bengkulu ini kita jaga bersama marwahnya," tandasnya. (151)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: