UMP Bengkulu Tak Penuhi Kebutuhan Perbulan

UMP Bengkulu Tak Penuhi Kebutuhan Perbulan

HARGA sejumlah harga kebutuhan pokok masih mengalami kenaikan di pasaran Kota Bengkulu.-(foto: rio susanto/bengkuluekspress.disway.id)-

"Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar kemiskinan itu,  perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, dan pakaian

jadi perempuan dewasa," bebernya. 

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Usin Abdisyah Putra Sembiring SH mengatakan, presentasi angka kemiskinan yang meningkat ini menjadi cambutan untuk pemerintah. Kondisi tersebut harus mampu dijawab pemerintah melalui program yang mendorong ekonomi masyarakat. 

"Angka kemiskinan ini memang menjadi masalah besar, yang harus dituntaskan. Maka program pemerintah juga harus mengarah ke ekonomi," tutur Usin. 

Banyak potensi untuk mendorong ekonomi masyarakat bisa bangkit. Salah satunya mendorong UMKM bisa naik kelas. Kemudian jaminan modal bisa diberikan secara mudah. Termasuk memberikan pendampingan dan mempermudah akses pemasaran kepada para pelaku usaha. 

"UMKM kecil itu, seperti jual gorengan, jika didorong melalui program pemerintah akan mendampak luas pada putaran ekonomi. Karena jual gorengan itu, harus beli bahan baku, beli minyak goreng, beli gasnya dan lain-lain. Uang untuk sebagai modal itu akan berputar dari pedagang satu ke pedagang lainnya," ungkapnya. 

Tidak hanya itu, Usin juga mendorong agar pekerja swasta bisa mendapatkan penghasilan layak. Ketika penghasilan pekerja ini tinggi, maka putaran ekonomi juga akan semakin cepat. 

"Pekerja kita ini juga harus diperhatikan. Kalau penghasilannya tinggi, maka uang itu akan dibelanjakan dan tentu berputar. Kalau penghasilannya rendah, tentu putara uangnya juga tidak maksimal," ujarnya. 

Begitupun dengan anggaran pemerintah, menurut Usin juga harus cepat realisasinya melalui program yang telah disusun. Jika realisasi anggaran pemerintah lamban, maka lamban juga ekonomi Bengkulu ini berputar. Sebab sebagian besar putaran uang di Bengkulu, mayoritas dipengaruhi anggaran pemerintah. 

"Ini penting, jangan ada lagi OPD yang lambat merealisasikan anggaran. Jika tidak mampu meralisasikannya, maka wajib dievaluasi jabatannya," tandas Usin. 

Kebutuhan Pokok Meroket

Harga kebutuhan pokok masyarakat masih mengalami lonjakan.  Stabilitas harga sejauh ini masih belum bisa dikendalikan oleh pemerintah. Padahal kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, rata-rata dikonsumsi setiap hari.  BE mencoba menelusuri sejumlah harga kebutuhan pokok yang dijual di pasaran Kota Bengkulu. 

Seperti cabai merah, kondisi harganya sampai saat ini masih bertahan pedas (mahal) sampai Rp 85 ribu perkilogram. Padahal beberapa bulan lalu, harga cabe itu pernah mencapai Rp 24 ribu perkilogramnya. Sama halnya cabai rawit juga masih bertahan di harga Rp 70 ribu/Kg, sebelumnya harga itu hanya berkisaran Rp 30 ribu/kg.

Kemudian harga telur ayam ras di pasaran juga masih tinggi. Saat ini perkarpetnya sudah tembus Rp 53 ribu, dari harga sebelumnya hanya sekitar Rp 38 ribu/karpet. 

Belum lagi harga sayuran juga mengalami kenaikan. Seperti tomat saja, harganya sudah sampai Rp 12 ribu/Kg, sebelumnya Rp 8 ribu/kg. Begitupun dengan terong jika sebelumnya hanya sekitar Rp 8 ribu/kg, sekarang sudah Rp 10 ribu/kg. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: