Roti Maros merupakan roti khas Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Roti ini sebenarnya mirip roti kasur yang banyak di jual dipasaran.
Dulu roti maos hanya dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah. Namun, seiring berjalannya waktu roti maros mulai dikenal masyarakat hingga menjadi populer seperti saat ini.
Bahan untuk membuat Roti Maros dapat dibagi menjadi dua, yaitu bagian roti dan bagian isi yang berupa selai. Pada bagian rotinya terbuat dari tepung terigu, kuning telur, santan, dan gula pasir, sedangkan pada bagian isinya bervariasi, ada yang berupa selai srikaya, durian, nanas, vanili, cokelat, dan arbei. Namun, selai srikaya yang menjadi primadona dari Roti Maros ini.
Roti maros memiliki ukuran kecil-kecil dengan variasi berbagai isian didalamnya. Roti Maros bertekstur lembut dan berisi selai srikaya khas Maros, sementara roti biasa yang sejenis berisi coklat atau selai nanas.
Salah satu yang membuat rasa Roti Maros berbeda dengan roti lainnya adalah isian pada Roti Maros ini yang dibuat secara khusus. Roti Maros bercita rasa khas dan berbentuk potongan-potongan kecil yang didalamnya terbuat dari selai kaya, kuning telur, santan, dan gula, sehingga rasanya manis dan gurih.
Saat ini, para pembuat roti maros sudah menggunakan peralatan modern, seperti oven berbahan bakar gas elpiji, mixer, rak roti, loyang, dan proofing final box' untuk mempercepat pengembangan adonan roti dan mempercantik kulit roti setelah dipanggang.
Dahulunya, Roti Maros dibungkus dengan plastik bening, setelah itu ditutup dengan kertas roti. Namun, sejak harga kertas roti mahal pada tahun 1990-an, kertas roti diganti dengan kertas koran, yang ternyata justru menjadi ciri khas Roti Maros.
5. Coto Kuda (Janeponto)
Coto Kuda ( Janreponto )-Akun Instagram @coto_kuda_daeng_nompo-
Jangan kaget jika tahu bahan bahan makanan yang satu ini, coto kuda. Makanan ini berbeda dengan soto pada umumnya, karena terbuat dari daging kuda.
Coto kuda berasal dari kabupaten Janeponto, Sulawesi selatan. Menurut sejarah, awalnya coto kuda hanya disajikan untuk para Karaeng, sebutan untuk para raja atau bangsawan di daerah Jeneponto.
Coto kuda memiliki daging yang empuk, mengandung banyak protein dan lemaknya kurang. Kalau rasanya sangat mewah dan mendebarkan karena banyak orang bilang daging kuda punya efek menambah gairah seorang pria.
Selain bermain untuk mengobati rasa lapar, coto ini juga dipercaya memiliki khasiat obat. Daging dari kuda bermanfaat untuk menjadi obat alternatif untuk menyembuhkan berbagai penyakit, Seperti asma, epilespy, pegal-pegal, TBC, dan linu tulang.
BACA JUGA:5 Wisata Kuliner Bercita Rasa Unik dan Terenak yang Wajib Kamu Coba Ketika Berkunjung ke Bali
Saat ini ada berbagai kedai yang menjual Coto kuda di Sulawesi Selatan, sedangkan jika ingin makan coto kuda di Kabupaten Jeneponto, kedai - kedai yang menjual coto kuda selalu ada hampir setiap ruas jalan.
Nah, itulah 5 rekomendasi makanan khas Selatan Selatan. Jadi jika kamu bertandang ke provinsi yang satu ini jangan lewatkan untuk mencoba makanan yang sudah direkomendasikan. Dijamin makanan-makanan diatas akan bikin kamu ketagihan.(**)