69 Persen CJH Kota, Risti

69 Persen CJH Kota, Risti

BENGKULU, BE -  Calon Jemaah Haji asal Kota Bengkulu akan diberangkatkan melalui kloter 7  Padang, pada 29 Agustus 2015 mendatang.  Dari 254 CJH  tersebut, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, diketahui 69  persen memiliki riwayat Resiko tinggi (Risti), dan memiliki riwayat penyakit hypertensi, jantung, gangguan pencernaan dan banyak lagi, hanya 30 persen  CJH yang dinyatakan sehat. Dari hasil  pemeriksaan kesehatan   resiko tinggi terjadi pada cardio vaskuler seperti  Hypertensi dan penyakit jantung sebanyak  95 orang (37,40%), indokterin atau Diabetes Militus 36 orang atau (24,75%), saluran pencernaan (Gastritis) sebanyak  30 orang (11,83%), pasca stroke , lain-lain 9,45 % dan usia lanjut sebanyak 78 orang (30,7%). \"Seluruh CJH sudah dilakukan suntik meningitis.  Alhasil ada seorang jemaah atasnama Fauzil Halmi Aman telah meninggal dunia, dan telah melakukan meningitis, namun istrinya Ratna Sumiati Matlias diperkirakan  menunda keberangkatanya, \" kata kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Herawan Antoni. Selain itu dari hasil pemeriksaan kesehatan juga diketahui satu jemaah mengalami sakit gagal ginjal, atasnama  Muntaalim Taron.  Diperkirakan  CJH ini dikawatirkan sulit  untuk diberangkatkan ke tanah suci. Herwan Antoni juga   mengingatkan  kepada CJH untuk tetap mengupayakan  menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan mempersiapkan  diri sebelum berangkat. \"Banyak istirahat dan jaga konsumsi makanan,\" katanya. Sementara itu menyikapi  MERS CoV, para CJH dapat mengenakan masker saat keluar hotel.  Apalagi CJH memiliki  catatan-catatan  penyakit kronik, sehingga perlu mempersiapkan pencegahan dan penaganya penyakitnya. Ia juga mengingatkan agar para jemaah yang sudah punya penyakit penyerta sebelumnya membawa persediaan obat yang dibutuhkan selama di Tanah Suci.  Dan tetap dalam pengawasan dokter rombongan untuk menyampaikan keluhanya, sehingga terpantau perkembangan penyakit atau kesehatanya dalam   pelaksanaan ibadah ditanah suci nantinya. \"Persiapan lain yang perlu dilakukan sebelum berangkat adalah melakukan olahraga teratur seperti jalan kaki,\" katanya. Jalan kaki sangat penting karena diperjalanan haji nantinya  akan ada  jalan kaki yang harus ditempuh, seperti tawaf, sai, jalan dari hotel atau pondokan ke masjid, dan jalan dari kemah di Mina ke tempat melontar jumroh. Kegiatan belanja dan ziarah pun akan menghabiskan energi lebih. ”Jadi harus dibiasakan berolahraga sejak sebelum berangkat. Dapat juga dilakukan juga di siang hari dalam rangka mulai adaptasi dengan cuaca panas,” katanya. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: