Sabu dari Lembak
BENGKULU, BE - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu masih melakukan pengembangan terkait penggerbekan kedaiaman bandar narkoba Kepahiang. Sejauh ini dugaan barang haram 13 paket kecil dan 3 paket besar sabu didatangkan dari kawasan Lembak, Rejang Lebong. Dugaan kuat para pelaku merupakan jaringan narkoba lintas psebab salah satu tersangka yang berhasil ringkus Erlangga (35) merupakan warga Tanjung Aur Kecamatan Sindang Dataran (Lembak) Kabupaten Rejang Lebong. Dijelakan Kepala BNN Provinsi Bengkulu Kombes Pol Djoko Marjatno SE SSTMK SH berat kotor narkotika jenis Shabu yang diamankan mencapai Rp 6,7 gram dengan tafsiran nilai jual sebesar Rp 20 jutaan lebih. \"Menurut pengakuan Ey (Tersangka) suaminya pesan 2 paket, barangnya belum samapi semua. Mereka lagi pesta untuk mencoba barang kemudian kita gerebek,\" tegas Djoko. Namun Djoko belum dapat memastikan asal barang haram tersebut, tetapi tidak menampik bila barang tersebut bisa masuk dari kawasan Lembak yang berbatasan dengan Kota Lubuk Linggau melalui tangan tersangka Erlangga. \"Untuk asal dari shabu dan ektasi kita masih dalami. Keterangan para tersangka masih kita kembangkan, sebab pelaku utamanya masih kabur,\" jelasnya. Menurut Djoko saat ini anggotanya beserta personil Polres Kepahiang masih mencari keberadaan pelaku utama Muksir (48) waga Desa Air Raman Kecamatan Bermani Illir yang berhasil mengelabui petugas saat dilakukan penggerbekan Kamis pagi (21/9) dikedimanan pelaku. Pria berstatus residivis ladang ganja di Kepahianga tersebut, diduga bandar yang menguasi peredaraan narkotika di Kabupaten Kepahiang. Sebab sudah masuk dalam target operasi (TO) BNN Provinsi Bengkulu, sayangnya 10 anggota BNN Provinsi Bengkulu dibackup Polres Kepahiang, ketika melakukan penangkapan berhasil ditipu oleh pelaku yang dikenal sangat segit tersebut. BNN pun mengkui bila sudah 2 kali sebelumnya berencana untuk melakuan penggerbekan kediaman pelaku tetapi selalu tercium oleh pelaku sehingga rencana batal. \"Medannya yang sulit sehingga rencana kita selalu diketahui pelaku. Saat dilakukan penggerbekan ini terjadi baku tembak dengan pelaku, pelaku melepaskan dua kali tembakan kearah anggota, beruntung tidak ada korban dalam penggerbekan ini,\" tutur kepala BNN. Dalam penggerbakan tersebut, BNN berhasil meringkus empat orang tersangka Eti Yusni (30) merupakan istri Muksir, Aji Feri (35) warga Desa Keban Agung Kepahiang, Erlangga (35) warga Tanjung Aur Kecamatan Sindang Dataran Rejang Lebong dan Rahmad Hidayat (30) warga Pasar Ujung Kepahiang, yang diduga kaki tangan dari Muksir (48) yang langsung ditetapkan DPO (Daftar Pencarian Orang). Serta 6,7 gram narkotika jenis sabu didalam 13 paket kecil shabu, 3 paket besar, 2 buah alat hisap bong beserta perangkatnya, dan 2 buah pil ekstasi. Selain itu, anggota juga mengamankan 3 buah sejanta tajam berbagai bentuk, 1 sarung senjata api dan uang tunai Rp 5 juta lebih.
Rekapan Togel Diserahkan ke Polda Dikatakan Kepala BNN, untuk temuan tiga buku rekapan judi togel dikediaman terduga banda narkoba tersebut akan diseriahkan ke Polda Bengkulu untuk melakukan pengusutan lebih lanjut. Karena BNN akan fokus pada penangan kasus penyalahgunakan narkotika oleh para tersangka. \"Nanti untuk kasus judi togelnya (Toto Gelap) kita rencanakan serahkan ke Polda Bengkulu untuk melakukan pengsutan,\" tutur Djoko. Omset bisnia togel pelaku mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya, kediaman pelaku yang berada terpencil dari kediaman warga sekitar memudahan pelaku menjalankan bisnis haramnya. Karena masyarakat Desa Air Raman tidak mengetahui bisnis yang dijalani pelaku. Pasalnya, dalam kesehariannya, pelaku sehari-hari berkedok sebagai petani kopi. \"Saya baru tiga bulan menikah dengannya (Muksir), setahu saya togel. Kalau orang mau pasang datang ke rumah, satu minggu dapat tiga juta hingga 5 juta,\" ujar Eti Yusni. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: